MS-17

1.7K 55 0
                                    


Keesokan paginya Farga terkejut melihat Nathan yang sudah tidur di sampingnya.
Ia langsung pergi meninggalkan Nathan yang tak kunjung bangun.

"Semalam Nathan kesini jam berapa?" tanya Farga sambil mengeringkan rambutnya.

"Pokoknya tengah malam. Nggak tahu jam berapa" jawab Nastha yang sedang membuat minuman di dapur.

Setelahnya Nastha langsung duduk dan menonton televisi.

Tanpa disadari Nathan sudah duduk di sampingnya dengan memakai kaus oblong putih dan celana crem seperempat.

Nathan langsung mengambil minuman milik Nastha yang kebetulan ada tepat di depannya. Nastha menyernyit heran karena minumannya perlahan berkurang padahal dirinya minum tidak terlalu banyak.

Nastha menoleh ke arah Nathan "Loe kan yang minum punya gue??" tebak Nastha telak.

"Lah? Gue baru datang kok loe langsung nuduh gitu sih. Gila ya loe?" kata Nathan mengelak.

"Eh. Eh. Loe bilang gue gila? Loenya aja yang nggak tahu malu. Kalau mau bikin sendiri dong" setelah mengeluarkan omelan panjang tapi Nathan tidak menghiraukannya.

Nastha semakin kesal dengan sikap Nathan yang egois menurutnya. "Ihh ngaku nggak loe?" Nastha memukul Nathan dengan kemoceng yang kebetulan ada di bawah laci meja.

Nathan berusaha menghindari pukulan Nastha hingga dirinya menggenggam erat kedua tangan Nastha hingga Nastha terperanjat.

Nathan kalau dilihat dari jarak dekat ganteng juga yah. Nathan yang melihat Nastha senyam senyum mengernyit heran "Nih anak kenapa sih kok senyum-senyum gitu?".

"Tha, loe kenapa kok senyam-senyum sendiri" Nastha yang menyadari itu langsung melepaskan genggaman Nathan ditangannya. "Ihh loe apaan sih. Modus banget".

"Loe nggak lagi mikirin yang aneh-aneh kan?" tanya Nathan saat posisinya sudah kembali seperti semula.

"Ya enggak lah. Emangnya muka gue kelihatan kayak orang-orang yang suka mikirin aneh-aneh??"

"Yah enggak juga sih. Hanya loe tadi senyam-senyum sendiri udah gitu pipi loe blushing lagi" Nastha salting sendiri dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Nath yuk cabut" Nathan langsung mengangguki ajakan Farga yang baru turun dari kamarnya.

"Tha kakak sama Nathan pergi dulu yah. Ingat jangan lompat-lompat" Nastha yang mengerti maksud perkataan Farga langsung memelototinya.

Farga tadi memang melihat adegan adiknya dan Nathan yang saling tatap tatapan. Makanya ia sengaja mengganggu adiknya karena ia tahu Nastha orangnya baperan. Karena kejadian tadi sama dengan adegan drama korea yang selalu ia ceritakan.

"Sumpah kok tadi gue deg-degan yah" kata Nastha setelah Farga dan Nathan sudah benar-benar pergi.

****

"Eh Tha loe udah tahu berita yang lagi booming?" tanya Silvy yang sedari tadi sudah berada di kelas.

"Berita apaan sih kok pagi-pagi udah urusin gituan" tanya Nastha yang sudah duduk manis di tempatnya.

"O to the M to the G. Tha loe kudet banget sih" Nastha hanya mengernyit kesal.

"Emang berita apapan?" tanya Nastha akhirnya setelah kekesalannya hilang.

"Loe tahu nggak Vira anak Bahasa yang baru pindah kemarin. Dia kepergok sama si Aldy lagi jalan sama om-om di Hotel" jelas Silvy.

Nastha yang tahu maksud perkataan Silvy masih tidak percaya "Nggak mungkinlah. Anaknya baik-baik kok".

MY SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang