sofiastetic, 2021
play the song : I Just Couldn't Sava You
Tnight - Ardhito ft Aurelie• ☆ •
Jarvas baru saja memarkirkan motornya di rumahnya. Sebenarnya, cowok itu tinggal di apartment miliknya setelah ia pulang dari London. Tetapi, karena ada suatu barang yang tertinggal, ia terpaksa untuk pulang ke rumah yang memiliki banyak kenangan indah sekaligus buruk baginya.
Sebelum Jarvas masuk ke dalam, diliriknya mobil BMW yang terparkir di garasi membuat cowok itu menghela napas sebentar. Kemudian masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu dan berharap tidak bertemu dengan seseorang yang tidak ia harapkan kehadirannya.
Saat cowok itu akan menaiki anak tangga pertama menuju ke kamar lamanya, suara berat menghentikan langkahnya.
"Jarvas. Papa mau bicara sama kamu," ucap seorang paruh baya dari balik punggung Jarvas.
Tanpa menolehkan kepala, Jarvas menjawab, "Saya tidak mau berbicara dengan Anda." lalu cowok itu kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga.
"ANAK KURANG AJAR! PAPA MAU BICARA SAMA KAMU, RAJARVAS!" Jarvas benar-benar tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Papanya itu. Dia masih saja menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Dan ketika dirinya sudah berada di depan pintu bertuliskan Selain Jarvas dilarang masuk, cowok itu membuka knop pintu dan matanya disuguhi kamar yang rapi bernuansa hitam itu.
Jarvas masuk ke dalam dan tidak lupa untuk menutup pintunya. Ia tidak memiliki niat untuk berkeliling dan menatap satu persatu figura foto yang terpajang di dinding kamarnya, tetapi kakinya melangkah dengan sendirinya.
Banyak sekali figura foto yang terpajang di sisi dindingnya. Ada yang bersama dengan teman-temannya dulu, ada yang bersama keluarga besar, ada juga yang bersama kedua orang tuanya. Senyuman cowok itu memudar ketika dirinya menatap foto keluarga dengan 4 orang anggota. Di lepasnya foto itu dari dinding dan ia cengkram kuat sisi-sisinya. Kemudian tanpa pikir panjang, Jarvas melemparnya ke lantai hingga pecah berkeping-keping.
PRANGG!!
Mata cowok itu berkaca-kaca dengan dadanya yang bergemuruh. Seperti ada perasaan yang memang ingin ia lepas tetapi lebih memilih untuk ia pendam.
"JARVAS! WHAT ARE YOU DOING?!" teriakkan itu berasal dari Papanya yang sekarang sudah menerobos masuk dan terdiam melihat kepingan figura yang berserakan di lantai. "APA-APAAN KAMU?!" teriaknya.
Jarvas hanya terdiam. Dirinya masih saja mengontrol napasnya yang memburu. Kemudian menatap kedua bola mata yang terlihat sama persis dengan dirinya.
"GAK CUKUP KAMU PERMALUIN PAPA, JARVAS?! KAMU PAPA BAWA KEMBALI KE INDONESIA BUKAN UNTUK JADI ANAK KURANG AJAR! APALAGI JADI ANAK GENG MOTOR YANG GAK BENAR ITU!"
Mata Jarvas semakin memerah dan tangannya mengepal menahan amarah yang menggebu-gebu di dalam dirinya.
"Keluar," ucapnya pelan.
"Apa kamu bilang?! DASAR ANAK KURANG AJAR!" Papa Jarvas mendekat ke arahnya dan bersiap untuk menampar putra semata wayangnya itu. Tetapi berhasil di halau olehnya. Javier—Papa Jarvas terkejut melihat tindakan yang dilakukan anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARVAS
Fiksi RemajaRAJARVAS story of Andrea and Rajarvas. Ketika Rajarvas Bamantara si ketua geng besar bernama Adarioz harus berurusan 'lagi' dengan gadis cantik bernama Andrea Primadona, karena suatu kejadian yang tidak disengaja. Seperti namanya, Rea yang merupakan...