23. Retak

1.8K 198 24
                                    

sofiastetic, 2021


Jarvas mendudukan dirinya di sofa apartment sambil menghela napas lelah dan membuka jaket kulit kesayangannya. Ia baru saja pulang mengantar Rea dan teman-temannya. Sungguh, ia tidak tahu jika Rea bisa semabuk tadi dan hampir saja dirinya habis di cakar-cakar oleh Rea karena amukannya.

Tetapi tidak bisa dipungkiri jika dirinya pun menyembunyikan senyuman kecil di wajahnya.

"Gemes banget lo, Re," gumamnya sambil terkekeh. Kemudian ia pun bangkit dan berjalan menuju ke arah dapur untuk mengambil segelas jus jeruk di kulkas. Sampai suara dering ponselnya menginterupsi membuat cowok itu berjalan ke arah ruang tamu dengan membawa jus jeruknya.

Dilihatnya siapa yang menelepon selarut ini. Dan nama yang terletak di layar berhasil membuatnya menyeringai kecil. Kemudian ia mengangkat telepon tersebut dan menempelkannya di telinga kirinya.

"Well, gue kira lo enggak bakalan berani terima telepon gue," ucap seseorang di seberang sana.

Jarvas terkekeh kemudian menjawab, "Mau apa lo? Ngajak ribut? Sorry, gue lagi enggak mood."

"Cuma mau bilang aja sih gue. Hati-hati gue rebut."

Tut.

Sambungan terputus secara sepihak, membuat Jarvas keheranan dengan maksud perkataan yang berasal dari orang di seberang sana. Tanpa memikirkan lama, ia berjalan menuju ke kamar untuk membersihkan diri dan beranjak tidur karena besok masih harus berangkat ke sekolahan.

 Tanpa memikirkan lama, ia berjalan menuju ke kamar untuk membersihkan diri dan beranjak tidur karena besok masih harus berangkat ke sekolahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rea berjalan dengan gontai di koridor sekolah. Tangannya memegang perut yang masih terasa tidak enak karena semalam. Benar-benar, ia sangat menyesali minum minuman keras saat hari sekolah. Dan sejak ia bangun tadi pagi hanya berharap bahwa dirinya tidak melakukan hal aneh yang dapat mempermalukan dirinya sendiri, karena ia sedikit sadar bahwa semalam diantar oleh seseorang yang menjadi penyebab ia mabuk.

"REA! Pagi banget lo berangkatnya? Gimana? Perut lo enggak enak banget pasti ya?" sapa Teressa dari arah belakang. Rea pun mengangguk sebagai jawabannya. Ia merasa malas hanya sekedar untuk membuka suara saja.

"Lo mau liat gak lo ngapain semalem? Sumpah, gue jamin lo bakalan nyesel sih. Gue ngevideoin biar lo sadar lo ngapain semalem!" perkataan Teressa sukses membuat Rea melototkan matanya penasaran.

"Apa, apa? Anjir gue gak ngelakuin hal jelek kan, Sa?"

"Bentar, bentar. Nih liat," ucap Teressa sambil menyodorkan video yang terputar di ponselnya ke arah Rea.

"LO! NGAPAIN DI RUMAH GUE?! PERGI LO!"

"Gue cuma dijadiin mainan sama lo, ya kan?!"

RAJARVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang