21. Keputusan Jarvas

2.1K 208 26
                                    

sofiastetic, 2021

Di kantin, hampir semua mata tertuju pada Rea dan teman-temannya yang baru saja masuk ke area kantin. Bagi mereka, itu sudah hal yang biasa, karena memang mereka selalu saja menjadi pusat perhatian.

Mereka berempat duduk di sebuah meja di bagian tengah yang memang sudah menjadi hak paten. Kemudian disusul teriakan-teriakan yang menggema seisi kantin ketika segerombolan Adarioz berjalan beriringan.

Terlihat Jarvas yang berdiri di paling depan dengan kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana, wajahnya pun terlihat tidak bersahabat sama sekali. Kemudian ada Oji yang berdiri di samping Angga sambil sedikit tebar pesona, membuat Ansel yang melihat itu mengepalkan tangannya sebal. Dan di samping Oji, ada Angga yang hanya diam tanpa ekspresi. Di belakangnya ada Abrisam dengan gitar yang selalu ia gendong di punggungnya, dan ada Iyus yang bersiul-siul sambil mengedipkan matanya nakal ke arah para siswi.

"Ih, gue cowok tapi di kedipin Iyus mau pingsan aja?!"

"Stress lo. Ini yang enggak ada pawang cuma Jarvas sama Iyus doang ini?"

"Ya Tuhan, jika hamba tidak dijodohkan dengan Louise Patridge, jodohkanlah hamba dengan Rajarvas Bamantara, Ya Tuhan."

Ketika mereka berjalan semakin memasuki area kantin, tidak sengaja seseorang terjatuh karena desak-desakan, sehingga menabrak tubuh Jarvas dengan keras. Semua yang melihat itu pun terdiam. Bingung dengan apa reaksi yang akan diberikan oleh Jarvas.

"Berdiri," ucap Jarvas dingin.

"I-iya, m-maaf, Kak," ucap cowok itu terbata. Tanpa berani menatap ke arah mata Jarvas, cowok itu pun bangkit dan menunduk. Menunggu apa yang akan dilakukan oleh Jarvas pada dirinya.

BUGH.

Semua terkejut dan membelalakan matanya dengan apa yang diperbuat oleh Jarvas, ia meninju perut cowok itu hingga tersungkur ke lantai.

Kemudian Jarvas berjongkok dan meraih kerah cowok yang sedang merintih kesakitan itu. Ketika Jarvas akan melayangkan satu tinjuan, sebuah tangan menahan pergerakannya.

Tandrea.

"Jarvas, jangan! Kamu mau dapat masalah sama BK? Dia udah enggak berdaya kayak gitu, Vas,"

Jarvas memejamkan mata untuk menetralkan emosinya. Hari ini ia benar-benar dibuat emosi oleh kelakuan Papanya yang sudah diluar batas. Selain mau menjodohkan dirinya dengan Tandrea, sekarang pria tua bangka itu juga sudah akan memperkenalkan calon Mama baru? Gila.

Jarvas bangkit dengan mendorong kerah cowok yang tidak berdaya itu. Semua melihat itu pun terkejut, karena Jarvas dengan mudahnya meloloskan cowok yang sudah lari terbirit-birit hanya karena perkataan Tandrea?

Sedangkan Rea dan teman-temannya? Mereka hanya diam menyaksikan, kemudian Rea bangkit dari kursinya dan meninggalkan area kantin.

"REA!"

Semua orang beralih menatap kepergian Rea. Mereka seperti memiliki jawaban masing-masing dalam pikiran. Tandrea yang melihat Rea pun tersenyum kecil.

Gotcha!

"Vas, mending aku anterin kamu ke kelas yuk? Daripada kamu emosi disini." Tandrea berusaha untuk meraih tangan Jarvas tetapi di tepis kuat oleh cowok itu. Ia berbalik kemudian meninggalkan area kantin membuat semua orang bertanya-tanya.

RAJARVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang