RAJARVAS story of Andrea and Rajarvas.
Ketika Rajarvas Bamantara si ketua geng besar bernama Adarioz harus berurusan 'lagi' dengan gadis cantik bernama Andrea Primadona, karena suatu kejadian yang tidak disengaja. Seperti namanya, Rea yang merupakan...
Pagi telah menyapa kota Jakarta ini. Yang berarti sudah saatnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jarvas sudah bersiap mengendarai motor hitamnya untuk menjemput Tandrea. Mungkin ini sudah menjadi kebiasaan yang ia lakukan selama 2 minggu terakhir ini karena dengan terpaksa harus dilakukan.
"Jarvas!" sapa Tandrea riang saat melihat Jarvas yang sudah berhenti tepat di depan rumah mewah milik keluarga Handoko.
Melihat Tandrea yang akan menaiki motornya dengan rok sekolah yang pendek membuat Jarvas berdecak dan melepaskan jaketnya, kemudian melemparkannya ke gadis itu. Tandrea yang mendapat perlakuan tersebut hanya bingung menunggu perintah Jarvas.
"Pake. Rok lo kependekan. Gue gak mau dikira bawa cabe-cabean." mendengar itu Tandrea pun cemberut walaupun dalam hatinya berjingkrak senang.
Setelah mengenakan jaket Adarioz di pinggangnya, Tandrea menaiki motor Jarvas dan melingkarkan tangannya di perut cowok itu.
"Gak usah peluk-peluk lo."
"Tapi aku takut nanti jatuh. Kamu kan kalo bawa motor selalu ngebut, Vas," ucap Tandrea dengan nada sedikit dibuat-buat. Jarvas pun menghembuskan napas kasar.
"Serah lo deh,"
Motor yang dibawa oleh Jarvas kemudian melaju menuju ke SMA Darmawangsa. Sepanjang perjalanan Tandrea tersenyum senang kemudian menempelkan pipinya pada punggung tegap milik Jarvas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rea baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Hari ini patut ia syukuri karena Mamanya berada di rumah sehingga ia tidak telat bangun karena semalam mengikuti balap motor.
Gadis itu keluar dari mobil dan menghentikan langkahnya ketika perhatiannya teralihkan ke arah motor milik Jarvas. Jangan lupakan ada Tandrea juga di belakangnya.
"Rea!" sapa Natta yang juga baru keluar dari mobil miliknya bersama Ansel.
"A-ah! Ya? Kenapa?" ucap Rea gagap.
Natta mendekatkan tubuhnya ke arah Rea kemudian berbisik. "Gue mau ngomongin yang semalem." Ansel yang melihat itu pun menatap Rea dan Natta bergantian.
"Hayo ... ngapain ya? Ada rahasia apa? Kasih tau gue dong!"
"Kepo anak kecil. Dah yuk ke kelas," ajak Rea pada teman-temannya.
