43. Keadaan Marvel

1.4K 200 44
                                        



43. Keadaan Marvel

"Vel, bangun! Lo gaboleh tidur! Tatap mata gue ya?" Rea menepuk pelan pipi Marvel agar kesadaran cowok itu terjaga sambil ikut berlari di sebelah ranjang yang dibawa oleh suster menuju ke ruang ICU.

Marvel hanya membuka mata kemudian menutup matanya pelan, terus begitu berharap pada dirinya bisa tetap sadar walau rasa sakit mulai terasa di bagian dadanya sambil memandangi wajah khawatir Rea yang selalu berada di sampingnya.

Kemudian sesekali Marvel tersenyum dan meringis kesakitan walaupun tidak terlihat karena tertutup masker oksigen. Ia merasa senang jika Rea mengkhawatirkan dirinya. Mungkin ia harus sering-sering mengorbankan nyawanya untuk Rea seperti ini agar gadis itu menatap dirinya, bukan Jarvas?

"Tolong anda tunggu di luar. Kami akan menangani pasien sebaik mungkin, jadi percayakan pada kami."

"Tapi suster!"

BRAK!

Sesampainya di ruang ICU, Rea tidak diperbolehkan masuk ke dalam karena prosedur dari rumah sakit sendiri. Sebelum pintu ditutup tadi, ia bertemu pandang dengan Marvel walaupun itu sangat singkat. Gadis itu berjalan lemah menuju ke bangku yang berada disana untuk menunggu, kemudian ia duduk sambil memejamkan matanya. Tangannya yang berlumuran darah karena harus menekan pendarahan Marvel tadi bergetar.

"You okay?"

Ah, Rea hampir lupa jika dirinya bersama Jarvas sedari tadi. Ia terlalu khawatir dengan kondisi Marvel, sehingga melupakan kehadiran cowok itu yang selalu bersamanya saat di ambulans yang membawa Marvel tadi.

Rea hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Jarvas itu, Rea yang memejamkan matanya bisa merasakan bangku sebelahnya telah diduduki. Kemudian ia merasakan elusan pada pundaknya yang polos.

"Lo gak perlu khawatir. Gue yakin Marvel kuat." Rea mendongakkan kepalanya kemudian menatap Jarvas. Tangannya masih sama seperti tadi, gemetar. Membuat Jarvas berinisiatif untuk menggenggam erat jari jemari gadis itu.

"Vas ... menurut lo Marvel bakal baik-baik aja kan?" Jarvas menganggukkan kepalanya jelas. Kemudian melepaskan jas yang ia pakai dan memasangkannya di pundak polos milik Rea itu.

"Gue yakin. Marvel cowok yang kuat lebih dari yang lo tau. Everything will be okay." Jarvas tersenyum manis walaupun dalam hatinya tersenyum miris.

RAJARVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang