31. Teka Teki

1.7K 188 28
                                        

sofiastetic, 2021


Jarvas bersama dengan teman-temannya berkumpul di apartment milik Jarvas. Mereka sedang berunding tentang adanya hubungan Marvel dan juga Rea.

"Lo gak ada niatan buat jenguk Rea, Vas? Gue tau, lo pasti masih ngerasa bersalah tentang kejadian tadi siang di sekolah. Tapi gak mungkin lo terus-terusan ngehindarin dia kan?" tanya Oji yang sudah diberitahu oleh Ansel bahwa Rea memang sedang di rawat di rumah sakit sementara. Mungkin besok saja gadis itu sudah bisa keluar karena ia tidak ingin berlama-lama berada di rumah sakit.

"Gue emang ada niatan mau kesana. Lo santai aja, Ji. Btw, thanks udah ngomongin gue. Tapi gue boleh minta bantuan kalian?"

"Aduh, Vas. Kita kan pren. Udah kayak keluarga dari orok juga. Lo kalo mau minta tolong pasti kita bantu kok. Ya gak brader?" ucapan Iyus membuat semuanya mengangguk setuju.

"Lo mau minta bantuan apa? Gagalin perjodohan lo sama Tandrea? Sorry, Vas. Kalo itu gak bisa gue," celetuk Abrisam yang masih setia memegang gitarnya. Cowok itu juga berkali-kali membalas pesan yang dikirimkan oleh pacarnya.

Fyi, Berlin sama sekali tidak diberitahu tentang kondisi Rea apalagi masalah tadi di sekolah, kata Rea takutnya gadis itu akan kepikiran. Jadi lebih baik dirahasiakan sampai ia sembuh.

"Bukan. Gue yakin emang perjodohan ini bakal susah buat dibatalin. Tapi gue minta tolong ke kalian buat cari tau informasi tentang masalah Tandrea, Rea, sama Marvel. Apalagi tentang penculikan Tandrea. Gue percaya dia emang diculik, tapi gue gak percaya kalo Rea yang nyulik. Gue dari pertama dikasih tau Tandrea udah ada feeling kalo masalah mereka bertiga itu ada hubungannya. Gimana?" semua mendengarkan dengan serius.

"Tenang aja, gue bakal bantuin lo kok. Lo tenang aja, Vas. Gue percaya juga Rea bukan cewek yang kayak gitu. Gak mungkinlah dia main culik-culikan. Kalo dapet uang sih mending, tapi ini? Gak ada sehari di culik, buat apaan anjir?" ucap Iyus.

"Bener, makannya gue mau kalian bantuin gue. Kayaknya gue sekarang mau ketemu Rea. Kalo ada informasi apa-apa kasih tau gue." Jarvas bangkit dari duduknya dan berjalan.

"Titipin salam ke ayang Ansel gue, Vas!" seru Oji yang dibalas acungan jempol oleh Jarvas.

"Titipin salam ke ayang Ansel gue, Vas!" seru Oji yang dibalas acungan jempol oleh Jarvas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarvas berjalan menuju ke ruangan Rea yang diberitahukan oleh Oji tadi. Kemudian ia sampai di ruangan Anggrek nomor 36. Ketika cowok itu berniat membuka pintunya, ia mendengar suara seorang laki-laki.

"Enggak anjir. Diem bisa gak sih jangan ngelawak mulu, Vel. Capek gue ketawanya." suara itu terdengar jelas oleh telinga tajam Jarvas.

Marvel? batin Jarvas.

RAJARVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang