33. Mantan?

1.9K 212 80
                                    

sofiastetic, 2021


Rea dengan santainya berjalan di koridor sekolah. Setelah 4 hari tidak masuk, membuat dirinya menjadi pusat perhatian siswa-siswi karena sedari tadi, semua pandangan terfokus padanya.

"Itu Rea? Gue kira dia udah mati."

"Rea? Punya nyali juga itu anak."

"The real gak punya malu tuh emang Rea ya?"

"Rea kok diliat-liat tambah cantik ya? Atau gue salah liat?"

Rea benar-benar menghiraukan semua bisik-bisik yang terdengar di telinganya dan dia semakin berjalan dengan badan yang tegap agar membuktikan pada semua orang bahwa dirinya tidak bersalah.

Ketika ia berjalan, seseorang menghalangi jalannya, membuat Rea sedikit mendongak karena tinggi cewek itu yang lebih dibandingkan Rea.

"Ngapain lo?"

"Well, berani juga lo nampakin di sekolahan. Masih punya muka lo?" Rea memutar bola matanya malas.

Here we go again ...

"Gue? Beranilah. Gue bayar disini loh? Dan lo buta ya? Gak liat ini muka cantik gue di depan lo?" Bunga—kakak kelas yang memang tidak pernah menyukai Rea itu mengepalkan kedua tangannya marah. Ia merasa jika Rea saat ini sedang mempermalukan dirinya di depan orang-orang yang sedang memperhatikan mereka.

"Kurang ajar!" Bunga bersiap untuk menampar Rea, tetapi dengan sigap Rea menahan tangan gadis itu dan memutarnya, hingga Bunga memekik kesakitan, sementara semua orang yang menatapnya hanya terkejut dan tidak ada niatan ingin membantu Bunga.

"AAA! SAKIT! LEPASIN GUE! ARGHHHH," teriak Bunga kesakitan ketika tangannya diputar.

"Loh? Gue gue gak pake tenaga ini?" Rea terkekeh kemudian mendorong Bunga hingga tersungkur ke lantai dan ditolong oleh 2 temannya.

Rea menatap sekelilingnya, ia dan Bunga ternyata telah menjadi tontonan di koridor. Rea menghela napas lelah.

"Kenapa? Mau laporin gue ke BK atas tuduhan kekerasan? Silahkan. Disini ada CCTV dan kalian harusnya tau kalo itu namanya pembelaan diri," ucap Rea kemudian berjalan melewati kerumunan untuk menuju ke kelasnya. Sedangkan Bunga sedang menangis kesakitan sambil memegang pergelangan tangannya.

Ketika di jalan dekat kamar mandi, Rea berpapasan dengan Tandrea. Tubuh Tandrea menegang ketika melihat Rea menyeringai sambil menatap gadis itu dan berlalu begitu saja tanpa mengucap satu patah kata pun.

 Tubuh Tandrea menegang ketika melihat Rea menyeringai sambil menatap gadis itu dan berlalu begitu saja tanpa mengucap satu patah kata pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAJARVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang