sofiastetic, 2021
Terhitung sudah satu minggu lamanya, Jarvas benar-benar tidak menganggu atau muncul di hadapan Andrea Primadona. Ketika mereka tidak sengaja berpapasan, pasti Jarvas akan memalingkan wajahnya ke arah lain atau ia akan mengambil jalur yang berbeda dengan Rea.
"Lo sampai kapan mau kucing-kucingan gini sama Rea, Vas? Udah seminggu loh. Perjodohan lo sama Tandrea beneran dilanjut?" Jarvas hanya menganggukkan kepala dan menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Saat ini, mereka sedang berada di Warung Mbok Darmi.
"Gue kan udah bikin keputusan, Ji. Gue bakalan ngikutin apa mau bokap. Waktu udah beres, udah. Gue bakalan tinggalin cewek itu."
"Jujurly nih ya. Gue kasian Rea sama Tandrea kayak di adu gini. Okelah Rea enggak akan dengerin apa kata orang, tapi kita kan enggak tahu aslinya perasaan dia gimana denger omongan orang yang bilang kalo dia dicampakin. Lo enggak mikirin itu, Vas? Belum lagi perasaan Tandrea yang enggak tahu kapan bakal lo tinggalin." penjelasan Abrisam membuat Jarvas lagi-lagi berpikir.
Benar juga apa yang dikatakan oleh Abrisam. Jarvas seperti egois saat ini. Disatu sisi Rea jadi bahan omongan orang lain. Disatu sisi juga, Tandrea ia seret ke masalah ini dan jika sudah selesai seperti ampas. Ia akan buang nantinya.
"Gue setuju sih apa yang diomongin Abrisam," ungkap Iyus.
"Idih. Lo mah emang kagak kreatif aja, Yus, setuju-setuju doang."
"Nih, nih, nih. Gue lagi anteng ganteng gini lo pancing buat ribut ya Sam. Ributlah kita cepet!"
"Enggaklah nanti lo kalah ngadu sama emak," ejek Abrisam. Iyus pun mengambil gorengan yang berada di atas meja, kemudian mendekat ke arah Abrisam dan memegang tengkuk cowok itu. Dan ia pun memasukkan gorengan ke dalam mulut Abrisam dengan paksa.
"LO GIL—MPHH UHUK UHUK!" Oji pun menarik telinga Iyus hingga cowok itu mengaduh kesakitan.
"AW AW AW JI, SAKIT KUPING GUE LO TARIK NTAR KAYA PINOKIO JADI PANJANG!!" teriaknya.
"Yang panjang hidungnya, Yus. Aduh lo berdua ribut mulu kayak kucing sama anjing sumpah!" ucap Jarvas yang sedari tadi menjadi penonton setia. Sedangkan Angga, cowok itu mengerutkan dahinya ketika melihat sebuah status Instagram milik seseorang.
"Vas, Rea mabok," ucap Angga yang kemudian menyodorkan layar ponsel miliknya ke arah Jarvas.
"Serius? Serem juga Rea bisa mabok," ujar Iyus.
"Kan emang dari dulu dia anaknya begitu. Enggak ke ekspos aja, ini si Teressa malah bikin snap," timpal Oji yang berada di dekat Angga juga Jarvas.
"HAH?! ADEK GUE NGIKUT MABOK JUGA?! ANJING," teriak Abrisam kemudian mendekat ke arah Angga dan Jarvas sambil mendorong wajah Iyus hingga terjatuh.
"Kayaknya enggak deh. Buktinya dia bikin snap si Rea yang mabok."
"Gue kira. Sampai bonyok tau tuh anak mabok lagi gue yang bakalan di usir dari rumah anjing!"
Jarvas masih diam memandangi status Instagram milik Teressa itu, kemudian menyipit dan tersentak ketika menyadari sesuatu.
"INI PERBATASAN ANJIR! CEWEK LO PADA GIMANA?!" teriak Jarvas membuat mereka semua terdiam.
"KOK DIEM ANJING?! CABUTLAH."
Buru-buru mereka tersadar kemudian bangkit dan jalan keluar. Di luar sana merek bertemu dengan Mbok Darmi juga anak perempuannya yang sedang membantu.
"Loh, mau kemana, Nak?" tanya beliau.
"Mau pergi dulu ya, Mbok. Buru-buru, dah Mbok! Ailopyu!" ucap Iyus dengan memberikan ciuman perpisahan kemudian mereka semua berangkat dengan motor masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJARVAS
Teen FictionRAJARVAS story of Andrea and Rajarvas. Ketika Rajarvas Bamantara si ketua geng besar bernama Adarioz harus berurusan 'lagi' dengan gadis cantik bernama Andrea Primadona, karena suatu kejadian yang tidak disengaja. Seperti namanya, Rea yang merupakan...