17. Ketahuan

3.6K 248 16
                                    

sofiastetic, 2021

• ☆ •


Acara pentas seni masih saja berlangsung. Mungkin ini akan selesai hingga tengah malam nanti. Sudah biasa jika sekolah mengadakan acara, siswa-siswipasti pulang tengah malam. Alasannya ada saja yang bosan di rumahlah, masih ingin bersama teman-temanlah, dan lain-lain.

Rea saat ini sedang duduk di kursinya sendiri. Ia habis saja kembali dari toilet.

"Re, lo udah dapat snack belum?" tanya Teressa yang baru datang sambil menenteng dua kotak snack di kedua tangannya. Rea yang sedang sibuk dengan ponsel pun mendongak.

"Belum, nanti aja deh gampang." kemudian Rea kembali terfokus pada ponsel miliknya itu.

"Serius? Lo lagi ngapain sih, Re? Serius banget perasaan."

"Enggak pa-pa, Sa. Gue pergi dulu sebentar ya, ada urusan," belum juga Teressa berkata apa-apa, Rea sudah bangkit dan sedikit berlari menuju ke belakang sekolah.

Jarvas yang baru saja kembali ke tempat duduknya pun terheran ketika tidak melihat gadis yang menjadi pasangannya itu di kursi sebelahnya.

"Sa, Rea kemana?" Teressa pun mengangkat kedua bahunya.

"Gue enggak tahu kemana dia. Tadi sih lari gitu ke depan. Mau gue kejar malah udah telat."

Jarvas merasa ada yang tidak beres disini. Tidak mungkinkan Rea tiba-tiba pergi di malam hari seperti ini? Pasti ada hubungannya dengan Leogar. Kemudian Jarvas mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana.

Rajarvas
Ke depan sekarang, gue rasa rea ada masalah sama anak leogar.

Oji
Serius lo? Ini lagi acara
sekolah vas.

Angga
Gue ke depan duluan. Rea
baru aja pergi kan?

Rajarvas
Ji, kalo lo gamau ikut gausah.
Gue sama angga.

Kemudian Jarvas memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dan berlari menuju depan gerbang. Sesampainya disana hasilnya nihil. Hanya ada Oji, Angga, Iyus dan Abrisam tanpa adanya gadis yang ia cari itu.

"Lo enggak nemu dia?" semua menggeleng.

"Enggak, gue tadi lari dari toliet belakang ke depan anjir kayak kesurupan, udah ngilang aja tuh cewek," ungkap Oji yang terlihat sedang menetralkan napasnya agar normal.

"Gue tadi kesini duluan. Dan enggak ada Rea sama sekali. Gue curiga dia pergi ke markas Leogar." mendengar kemungkinan tersebut dari mulut Angga, Jarvas pun mengepalkan tangannya.

Sial.

"Kita enggak akan mungkin kesana sekarang. Acara sekolah masih sampai jam setengah 11 nanti. Dan dari kita ada yang bawa motor emang?" tanya Abrisam yang dibalas gelengan lagi oleh teman-temannya.

"Gue ngerasa dia enggak ada hubungan sama Leogar. Kenapa enggak lo hubungin dia dulu aja, Vas?" usul Oji.

Terlihat Jarvas yang mengacak rambutnya frustasi. "Masalahnya dia enggak bisa dihubungin sama sekali. Makannya gue tadi langsung ngira kalo ini ada hubungannya sama Leogar." Iyus mendekat ke arah Jarvas kemudian menepuk bahu cowok itu pelan.

RAJARVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang