______
Devan melajukan motornya kencang, di pikirannya hanya satu. Dia akan bertemu dengan Seren, sumpah rasanya Devan berdebar-debar, lama sekali dia tidak melihat wajah Seren dari dekat, biasanya hanya bisa mengawasinya dari jauh saja.
Namun saat di persimpangan, tiba-tiba seseorang menyebrang di depan Devan yang membuatnya refleks mencengram rem mendadak sembari membanting stir ke kiri.
Devan menghembuskan nafasnya kasar, untuk dia ahli bermotor dan juga keadaan jalan sedang lengang, jadi dia tidak harus mengambil resiko bertabrakan dengan kendaraan lain.
Menstandar motor lalu berjalan menghampiri cewek yang kini tengah berdiri sembari menutup wajahnya dengan telapak tangannya, Devan bisa melihat bahu cewek itu bergetar.
"Lo gapapa?" Tanya Devan, walaupun sebenarnya kesal.
Cewek itu menjauhkan kedua tangannya, menatap ke arah Devan sembari bernafas lega "Lo gimana sih! Hati-hati dong kalau nyetir!" Kesalnya.
Devan melongo terkejut, menunjuk dirinya sendiri "gue? Bukannya Lo yang nyebrang gak liat-liat!"
"Gue udah pastiin tadi gak ada motor, terus Lo tiba-tiba dateng, untung gak ketabrak beneran! Lain kali-"
"Hoi! Jelas-jelas Lo yang tiba-tiba nyebrang, kenapa jadi gue?!"
"Ya Lo lah, Lo pake motor ngebut!"
"Lo yang gak pake mata pas nyebrang"
Cewek itu mendelik tajam, Devan tersenyum remeh sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Lo pokoknya harus tanggung jawab!"
"Tanggung jawab apaan? Gue gak ngapa-ngapain"
"Ya karena Lo hampir nabrak gue!" Cewek berambut sebahu itu berteriak kesal sembari berkacak pinggang.
Devan melirik jam tangannya, merutuki waktu yang seakan berjalan lebih cepat hati ini "ck! Buruan Lo mau apaan?" Ujarnya mengalah.
"Anterin gue pulang!"
"Gak! Gue buru-buru harus pulang"
"Yaudah Lo gak boleh pergi sebelum mau anterin gue pulang!"
Devan memejamkan matanya, menetralisir emosinya, dia benar-benar tidak punya waktu untuk berdebat sekarang "oke! Tapi Lo harus ikut gue sebentar"
"Oke!"
Cewek itu menyodorkan tangannya yang membuat Devan menaikan sebelah alisnya, menatap cewek itu datar "Viola Angelista"
Selanjutnya Devan baru membalas jabatan tangan cewek berna Viola itu "Devan"
"Curang gue nyebutin nama panjang gue, sedangkan Lo nama depan doang"
"Devano Mahardhika"
Viola tersenyum senang dan melepas tautan tangan mereka"oke Devan, sekarang ayo antar gue pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My EX [COMPLETED✓]
Fiksi Remaja[SELESAI] "Ayo putus" "Ha?" "Kita putus, Seren" Seren menyipitkan matanya, menelisik ke dalam mata Devan--cowok yang dua tahun terakhir ini berstatus pacarnya namun semua nyatanya akan berakhir hari ini--berusaha mencari kebohongan di mata cowok i...