enam belas | Kesal!

1.1K 76 0
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Setelah jam istirahat tiba, Seluruh area sekolah kini di isi oleh banyaknya murid yang bertebaran, ada yang tengah bermain basket di lapangan, duduk di taman sekolah, di pinggir lapangan, menggosip di kelas atau mencari makan di kantin.

Di koridor kita bisa melihat dua manusia yang saling tarik-menarik, siapa lagi kalau bukan Devan dan tulang rusuknya atau mantan tulang rusuknya?.

"Lepasin gak tangan gue!!" Pekik Seren sembari berusaha melepaskan tangan Devan yang sejak tadi terus menyeretnya.

"Gak" jawab Devan singkat.

Seren mengernyit heran, sebenarnya ada apa dengan manusiaa setengah setan di depannya ini, kenapa dia tiba-tiba menyeret Seren seenaknya, membuatnya melewatkan jam makan siangnya. Tidak tahukan bahwa sekarang Seren amat sangat butuh makan!

"Tan, Lo kenapa sih?! Lepasin gak! Tangan gue bisa copot anjir!" Kesal Seren memuncak, entah sepanjang koridor Seren sudah berusaha melawan tapi tetap saja dia kalah.

"Devan! Lepasin, sakit tangan gue monyet!"

"Devan anjing!"

"Devan babi!"

"Woy kudanil!"

Seren berdecak saat Devan masih saja mengabaikannya, padahal biasanya Devan akan balas mengatainya bahkan memberinya jitakan.

Tapi kali ini Devan tampak seperti cowok cool yang tidak banyak bicara.

Iduh, amit-amit Tan!

Seren bergidik sendiri membayangkan Devan yang tiba-tiba berubah jadi kalem.

"Ck, mau Lo apa sih-" ucapan Seren terhenti saat Devan membawanya masuk ke ruang musik "mau ngapain?!" Tanya Seren dengan nada tinggi.

Devan menutup pintu kuat hingga menimbulkan bunyi yang membuat Seren sedikit kaget lalu setelahnya mata Devan berlatih menatapnya tajam sembari berjalan mendekati dirinya, Seren diam mematung, tidak tahu harus berbuat apa.

"Tan, Lo-" lagi-lagi ucapan Seren harus terpotong, namun kali ini tingkah Devan membuatnya amat sangat terkejut.

Devan memeluknya!

Entah apa maksudnya tapi itu sukses membuat jantung Seren berdegup kencang, rasanya seperti akan keluar dari tempatnya.

"Tan-"

"Lima menit sye, lima menit biarin kayak gini dulu!"

Seren menghela nafas panjang, ia hanya diam mematung, membiarkan sosok itu memeluknya erat. Menyandarkan keplanya di dada bidang Devan yang terasa nyaman.

Lambat lain mata Seren terpejam, seiring degupan jantungnya yang semakin kencang, ia sedikit mengusakan wajahnya di dada Devan guna menyamankan diri, dia juga bisa mendengar suara detak jantung Devan.

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang