Now playing | Usai di sini - Raisa🎶
_____
Brak!
Seren membuka pintu UKS berutal, melangkah masuk dengan kaki menghentak, matanya menyapu setiap sudut ruang UKS mencari keberadaan sahabatnya.
"Kenapa sih?" Gadis dengan kaca mata bulat bertengger di hidung mancungnya dan juga rambut sebahu yang di hiasi oleh bando pita berwarna merah, muncul dari salah satu bilik UKS, matanya menatap Seren bingung.
Namanya Larissa pelangi atau yang lebih dikenal dengan Lala, satu satunya teman dan sahabat yang Seren punya.
Seren terdiam sebentar dengan wajah yang sulit di artikan, antara ingin menangis atau marah "Lala!"
"Apa?" Tanya Larissa lagi sembari membenarkan letak kacamatanya, Larissa adalah anggota PMR senior di SMA Antariksa jadi tidak heran setiap hari gadis itu berada di UKS walaupun hanya mengecek anggota lain yang piket atau sekedar mampir pun kadang memang bertugas.
Seren menoleh ke kiri dan kanan lalu kembali menatap Larissa yang berdiri di depannya "ada orang lain?" Tanyanya.
Larissa menggeleng pelan, wajahnya total bingung, apalagi mendapati tingkah aneh sahabatnya itu.
"La....Huaaaaa, gue putus sama Devan!" Pekik Seren yang membuat Larissa terkejut, pasalnya suara Seren yang biasanya ketus kini beralih cempreng, mmebuat telinganya sukses berdenging.
"Kok bisa? Kapan?" Tanya Larissa kepo, ketimbang terkejut suara cempreng tiba-tiba Seren, berita yang di sampaikan Seren lebih membuatnya terkejut.
Demi apapun, Larissa sangat tahu bagaimana hubungan Seren dan Devan, keduanya baik bersama, apalagi hubungan mereka sudah berjalan lebih dari dua tahun dan kenapa tiba-tiba putus?.
Seren berjalan lemas menuju sofa yang tidak jauh darinya, menghempaskan dirinya di sana, diikuti oleh Larissa yang masih memasang wajah terkejutnya.
Lalu Seren menggeleng pelan "barusan. gue gak tahu kenapa, tiba-tiba dia mutusin gue di tengah lapangan La, kenapa dia jahat banget sama gue!" Satu isakan lolos dari belah bibir Seren, air matanya jatuh.
Ternyata Seren tidak sekuat itu, sakit hati memang sangat menyakitkan rasanya, bahkan bisa membuat dadanya sesak.
Larissa membulatkan bibirnya, dia jadi teringat saat tadi akan pergi ke UKS, di mana banyak siswa siswi yang berbondong-bondong ingin pergi kelapangan tapi saat Larissa bertanya siswi itu malah menjawab Devan ingin melamar Seren bukannya mengajak Seren putus, itulah kenapa dia tidak ikut pergi, niatnya ingin mendengar ceritanya saja dari Seren.
"Jadi sekarang gimana? Beneran putus?"
Seren mengangguk dengan sesegukan, Larissa yang melihatnya pun ikut teriris, lalu beralih memeluk sahabatnya itu, berusaha menenangkan dengan mengusap punggung sempit Seren.
"Udah, jangan nangis dong. Gue jadi sedih nih, cowok kayak Devan emang gak bisa di percaya, kalian pacaran udah dua tahun lho, kok bisa dia segitunya sama Lo!" Gerutu Larissa, membuat Seren semakin terisak.
"Gue sayang Devan La...gue gak mau putus..." Lirih Seren di sela isakannya.
Larissa mengangguk, dia tahu bagaimana perasaan Seren terhadap Devan dan Devan kepada Seren, rasanya keduanya amat sangat bucin tapi kenapa Devan tiba-tiba seperti ini?
"Kenapa Lo gak tolak, biasanyakan Lo gak gampang nurut?"
Seren menggeleng ribut "muka Devan nyebelin banget, dia juga keliatan banget pengen putus dari gue, dia bilang putus kayak kita baru jadian kemaren aja, jadi gue bisa apa selain iyain, dipaksain juga gak baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
My EX [COMPLETED✓]
Fiksi Remaja[SELESAI] "Ayo putus" "Ha?" "Kita putus, Seren" Seren menyipitkan matanya, menelisik ke dalam mata Devan--cowok yang dua tahun terakhir ini berstatus pacarnya namun semua nyatanya akan berakhir hari ini--berusaha mencari kebohongan di mata cowok i...