32- selamat pagi mantan

833 47 6
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Suasana sekolah menjadi dua kali lipat lebih ramai dari biasanya dikarenakan adanya acara pekan olahraga yang akan dilaksanakan selama beberapa hari. Spanduk juga banner yang mengutip judul pekan olahragapun sudah terpasang apik di pintu masuk gerbang sekolah.

Ada empat sekolah yang akan ikut termasuk SMA Eightstar Sendiri. Acara ini memang diadakan setiap satu tahun sekali. Dan tuan rumah untuk acarapun selalu bergantian, beruntung atau tidak tahun ini SMA Eightstar yang akan menjadi tuan rumah.

Seren turun dari mobil pandu, melihat suasana sekolah yang sudah begitu ramai, juga teman-temannya yang sedang sibuk mempersiapkan banyak hal di lapangan juga panggung yang tidak jauh dari lapangan.

Hari ini Seren akan tampil untuk pembukaan dengan beberapa teman satu ekstrakulikulernya. Sejak semalam dia tidak henti-hentinya gugup, walaupun ini bukan pertama kalinya tampil di depan banyak orang, tetap saja dia takut akan gagal atau melakukan kesalahan.

Larut dalam lamunannya, Seren dibuat tersentak kala beberapa motor memasuki area parkiran dan berhenti tak jauh darinya dan tanpa harus dia lihat lebih rinci paras orang itu, Seren sudah dapat menebak jika itu Devan dan kawan-kawan.

Sudah lama sejak terakhir kali Devan menemuinya secara diam-diam waktu itu dan pertemuan terakhir di Gramedia, mereka sama sekali tidak saling berbicara, bertukar pesan. Keduanya kembali seperti asing, layaknya tidak pernah ada yang terjadi di antara mereka.

Namun jelas mereka tidak bisa menyembunyikan perasaan keduanya, satu sekolahpun tahu keduanya masih begitu saling menginginkan walaupun terhalang oleh ego dan gengsi.

Sering kali keduanya saling melirik seperti saat ini, Seren menatap di mana Devan berada, memperhatikan setiap gerak-gerik Devan bahkan matanya tak beralih ketika mata tajam milik cowok itu menabrak matanya.

Keduanya seolah terperangkap oleh netra masing-masing, Seren bisa melihat sudut bibir Devan yang sedikit terangkat lalu bibirnya bergerak.

"Selamat pagi mantan"

Menyebalkan memang, tapi Seren juga menyukainya karena sejak keduanya semakin jauh hal sederhana yang Devan lakukan padanya dapat dengan mudah mengunci atensinya. Dia seperti berada diawal hubungan keduanya dimulai, walaupun kenyataannya kisah mereka sekarang telah selesai. Mungkin.

"Sye, ayo!" Pandu dari belakang menepuk pundaknya lalu berjalan mendahului Seren. Karena pandu tahu apa yang baru saja terjadi, cowok itu bahkan sempat melirik Devan dan melayangkan tatapan peringatan pada cowok itu.

Seren yang terpanggil pun mengerjap beberapa saat untuk menarik kembali dirinya ke alam sadar kemudian langsung menyusul pandu yang sudah beberapa langkah di depannya.

"Devan!!" Teriakan seorang wanita yang begitu melengking membuat Seren seketika menghentikan langkahnya.

Dia penasaran siapa gadis yang memanggil Devan begitu. Suaranya juga tidak asing di dengar, maka dengan penasaran Seren berbalik dan mendapati Devan yang tengah berbicara dengan seorang gadis tapi...

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang