My EX [COMPLETED✓]

34 - Larissa teguh

Yuhuuu akhirnya update setelah beribu purnama...
Ada yang masih ingat atau udah lupa? Kalau lupa baca ulang aja:)

______

Seren turun dari panggung setelah membawakan satu lagu untuk pembukaan acara, setelahnya ia berkumpul lebih dulu dengan kelompok ekstrakulikulernya hanya untuk bercerita mengenai penampilan mereka tadi dan saling berterimakasih karena sudah menampilkan yang terbaik.

Setelah cukup lama Seren memutuskan untuk memisahkan diri dan mencari keberadaan Larissa. Menyusuri area lapangan hingga koridor sekolah sampai ia menemukan seseorang yang tak asing tengah membersihkan belakang roknya yang kotor.

Seren yang penasaranpun memilih menghampiri gadis itu dan bertanya.

"Lo gapapa?" Tanya Seren setelah berdiri di samping gadis itu sembari memperhatikan rok bagaian belakang gadis itu.

Gadis itu sontak menoleh terkejut yang mana membuat Seren pun ikut terkejut saat melihat wajah orang yang ada di hadapannya kini, sosok yang sangat familier, yang tadi pagi sempat ia lihat tengah bersama Devan.

"Lo?" Gadis itu membulatkan matanya "Seren? Pacarnya Devan?" Tanyanya antusias.

Seren mengerjap beberapa kali, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Dia cukup terkejut saat mengetahui bahwa gadis yang dia ingat bernama Viola itu tahu hubungannya dengan Devan.

"Syukur deh gue ketemu Lo disini, tadi gue gak sengaja jatoh di lantai, gara-gara sibuk liat hape. Untung sepi," Viola terkekeh geli saat mengingat kejadian yang dia alami beberapa menit yang lalu.

"Temen-temen Lo mana?" Tanya Seren menoleh ke kiri kanan memastikan. Tanpa mau merespon pertanyaan gadis itu sebelumnya.

"Ada di lapangan nonton basket, Lo ngapain disini? Bukannya pacar Lo lagi main basket?"

Seren mengernyit heran, sedikit tidak suka saat Viola yang adalah orang asing menjadi sok tahu dan sok akrab.

"Gue lagi gak mood."

"Ah, sori kalau gue sok akrab sama Lo, Lo pasti gak nyaman ya?" Viola meringis canggung saat menyadari tingkahnya yang berlebihan.

"Gapapa, gue cuman ngerasa aneh aja, soalnya kita gak sedeket itu."

"Duh, gue jadi ngerasa gak enak, maaf ya sekali lagi."

Seren mengangguk "iya, yaudah gue duluan ya, tadi niatnya mau cari temen gue."

"Ah iya..."

Seren tersenyum sekilas lalu beranjak namun baru beberapa langkah Viola kembali menghentikannya "Seren, sebenarnya ada yang mau gue omongin sama Lo."

"Apa?"

"Kapan-kapan aja kalau Lo punya waktu."

"Okay."