[SELESAI]
"Ayo putus"
"Ha?"
"Kita putus, Seren"
Seren menyipitkan matanya, menelisik ke dalam mata Devan--cowok yang dua tahun terakhir ini berstatus pacarnya namun semua nyatanya akan berakhir hari ini--berusaha mencari kebohongan di mata cowok i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________
"Liat noh, mantan Lo pasti berulah lagi tuh!" Tuding Larissa kearah Devan yang tengah berlari keliling lapangan dengan di awasi oleh pak Tegar.
Seren ikut menatap ke arah Devan, kasian juga mana panas begini, tapi salah Devan sendiri yang terus mencari masalah dengan pak Tegar "biarin aja, siapa tau tobat."
"Gak mau ngasih minum?" Goda Larissa.
"Ngapain? Biarin aja udah yuk." Seren menarik lengan Larissa untuk kembali melanjutkan langkah mereka yang tertunda, namun Larissa tidak beranjak sama sekali.
"Beneran? Lo gak liat ada banyak cewek yang udah ngantri di pinggir lapangan buat ngasih Devan minum, gak cemburu?"
Seren mengalihkan tatapannya sebentar ke arah para cewek-cewek ganjen yang tengah menunggu di pinggir lapangan, lantas mendengus.
"Sana ke kantin, beli minum."
"Fine! Gue beliin dia minum sekarang!"
Larissa tertawa "okay goodluck sayangku, gue kekelas duluan ya..." Ujarnya tak hentinya menggoda Seren yang sekarang tengah memasang wajah cemberut.
Seren mengangguk lekas pergi menuju kantin, membeli satu botol mineral, kesal juga kalau harus melihat Devan di kelilingi banyak cewek-cewek centil itu.
"Sye?!"
"Eh, Ndu?" Seren tersenyum saat berpapasan dengan Pandu di koridor.
"Belum kelas?" Tanya Pandu, matanya bergulir melihat botol air di tangan Seren "habis dari kantin?"
Seren menganggukan kepalanya "iya, baru mau kekelas, "
"Oh... Yaudah, nanti pulang bareng gue lagi kan?"
"Iya dong, emangnya mau pulang sama siap lagi?" Tanya Seren memutar bola matanya malas membuat Pandu terkekeh.
"Iya, iya. Gue kekelas ya." Ujarnya sembari mengusap kepala Seren sebelum berlalu pergi.
Seren balas tersenyum lebar kemudian kembali melanjutkan langkahnya, beberapa menit akhirnya dia sampai di lapangan, tapi baru saja ingin mendekati devan dia sudah keduluan oleh fansnya si setan itu.
Mau tidak mau Seren menghentikan langkahnya, menyembunyikan air mineral yang ia beli, hendak melangkah pergi namun suara Devan menghentikan niatnya.
"Sye!"
Seren dengan cepat berbalik "apa?!" Ketusnya
"Lo gak masuk kelas?"
"Baru mau,"
Devan memperhatikan Seren dari atas kebawah membuat Seren was-was "mau gue anter kekelas?"
"Kelas gue gak sampe nyebrang pulau, pake di anter segala,"