lima | beneran mantan?

3.7K 195 8
                                    

Hola

┌(・。・)┘

Seren Nashira

Seren Nashira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Satu mangkuk soto ayam kini sudah meluncur ke dalam perut Seren, gadis itu lalu kembali pada snak lainnya. Larissa yang berada di depannya pun tidak tahan untuk tidak berkomentar.

"Itu perut atau karet sih, sye? Kayaknya elastis banget?"

Wajah Seren yang tadi berseri sembari menikmati makanan ringan itu pun kini berubah lempeng "gue kemaren makan sedikit gara-gara galau, jadi hari ini pengen balas dendam, mau makan banyak-banyak pokoknya"

Larissa tertawa, menyingkirkan mangkuk baksonya yang sudah habis dari hadapannya, lalu berganti menyeruput jus mangganya "ada ya yang kayak gitu? Tapi ngomongin soal galau, Lo sama Devan gak jadi putus? Tadi pagi masih berangkat bareng."

"No no no, kita udah putus beneran kok, prinsip gue dalam hubungan itu, sekali putus ya udah putus, gak ada acara tarik ulur. Yang namanya hubungan kalau udah ada kata putus sekali itu gak bakal sehat lagi." Jelas Seren di selingi dengan mengunyah snaknya.

"Terus Lo udah move sama dia? Cepet amat? Yakin Lo gak apa-apa sekarang?" Tanya Larissa ragu, Seren itu susah sekali di mengerti, kadang apa yang sekarang dia perlihatkan belum tentu itu yang dia rasakan, Larissa mengerti karena dia sudah berteman dengan Seren sejak SD.

Seren mengangguk dengan senyum lebarnya "gak pa-pa kok, dalam kamus Seren gak ada yang namanya galau lebih dari sehari, kemaren udah cukup buat gue belajar nerima semuanya, Lo tahu sendiri gue gak suka buang-buang waktu buat mikirin sesuatu yang gak perlu di pikirin"

Bohong. Jelas Seren berbohong, sampai sekarang pun dia tetap merasakan sakitnya, hanya saja Seren tidak akan memperlihatkannya di depan orang lain, cukup dia saja yang tahu, berlarut dalam kesedihan itu bukan gaya Seren sekali, walaupun sakit dia akan tetap berusaha kuat.

Larissa tersenyum, miris. Seren tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, Larissa bisa melihat itu dari matanya, apalagi kemarin Seren sempat menangis padanya, Seren itu tipe orang yang susah menangis bahkan dalam setahun bisa dihitung berapa kali Seren menangis, yang selalu di perlihatkan gadis itu adalah wajah ketusnya namun ramah saat berucap dan ceria saat bertingkah.

"Tapi kok bisa tadi pagi Lo sama Devan berangkat barengan? Damai? Mutusin buat sahabatan aja terus nanti pedekate lagi terus jadian lagi, gitu?"

Seren mengernyit "hoi, jalan cerita gue lebih rumit kali,"sahutnya sebelum melanjutkan "tadi gak tahu tiba-tiba si sultan udah ada aja di depan rumah, mana tadi gue ditinggalin sama Reyhan, jadi terpaksa, dari pada telatkan?!"

Larissa membulatkan bibirnya sembari mengangguk-angguk, setelahnya tersenyum jahil "bukan karena masih berharap kan?" Godanya.

Seren melotot, hampir saja keselek banana milk miliknya "jangan ngasal deh!"

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang