tujuh belas | read doang!!

1.2K 60 0
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Selepas berkunjung ke rumah Devan, Seren langsung di antar pulang oleh tuan muda Devan, Kepala Seren luar biasa pusing, dia frustrasi saat menghadapi tingkah Devan yang begitu gila, apalagi saat sepupunya yang ternyata otaknya sudah di cuci oleh mulut biadab Devan.

Seren terlambat, sepupunya sudah masuk terlalu dalam ke dalam lubang hitam bersama Devan.

Tidak, bercanda.

Sumpah Seren bahkan sampai memerah menahan emosi saat sepupu Devan mengatakan hampir semua hal berbanding terbalik, cantik menjadi jelek. Jelek menjadi cantik, bahkan yang tidak habis pikir saat Devan mengatakan jika mereka tidak menyertakan kata 'ganteng!' Di setiap menyebut nama Devan, cowok itu akan sedih, menangis dan sepupunya akan berdosa.

Sungguh Seren sangat frustasi.

walaupun demikian, Seren juga senang berkunjung ke rumah Devan, dia bisa menghilangkan rindunya dengan Mommy, juga memasang bersama sampai maskeran bersama sebelum pulang dan itu bisa membuat Seren melupakan masalahnya sejenak.

Seren juga mendapat 10 kotak susu pisang dan makanan yang Devan janjikan, jadi karena makanannya terlalu banyak, Seren mengajak Larissa untuk menginap di rumahnya dan makan bersama, untunglah Larissa mau.

"Terus Tante Vani tau kalau kalian udah putus?", Tanya Lala penasaran, sebab sejak tadi Seren tidak menyinggung tentang reaksi ibunya Devan mengenai hubungan mereka yang sudah berakhir.

Seren seketika diam, lalu menggeleng pelan dengan wajah cemberut "belum, gue mau bilang tapi takut"

"Kenapa takut, lagian ya lebih kasian lagi kalau Tante Vani masih ngiranya kalian pacaran"

"Ya iya, tapi gak sekarang, sumpah lak gue liat mukanya Mommy rasanya gak tega banget" jawab Seren melirih, masalahnya Seren benar-benar tidak enakan dengan ibunya Devan.

"Kenapa harus gak tega? Dia pasti ngerti kok, Tante Vani itu bukan tipe orang yang suka maksain kehendak, justru karena Lo kasih taunya belakangan dia bakal kecewa" jelas Lala panjang lebar, tangannya memotong-motong bakso yang ada di dalam piring di depannya.

Seren mengambil potongan bakso dari piring Lala dan memasukannya ke dalam mulutnya yang langsung mendapat delikan tajam dari si empu.

"Ck! Gue udah capek motongin dari tadi, Lo terus yang makan, bahkan satu potong pun belum ada yang masuk ke mulut gue!" Protes Lala tidak terima sembari mengacungkan garpu di tangannya ke arah Seren.

Seren memasang cengirannya, menelan baksonya dan kembali berbicara "hehe sowrii...gue mager sih motong- motonginnya, tapi ya lak tetep aja gue gak enakan"

"Bilang aja Lo belum rela putus dari Devan" cibir Lala yang membuat Seren langsung melotot.

"Gak ya!!"

"Alah...kalian tu kenapa sih! Herman gue, ya kalau masih saling sayang, saling suka ngapain putus!! Balikan aja lagi. Ribet banget dah, terus kalau gue liat kalian putus atau pacaran gak ada bedanya"

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang