sebelas | Mampir

1.5K 93 0
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

"Pak, satenya dua gak pake sate,"

Si bego:)

Si bapak tukang sate ketawa "itu gimana ceritanya mas, lontong sama kuahnya aja?"

"Iya pak, saya alergi semua daging tapi pengen makan sate"

"Oh iya-iya" kata si bapak dengan polosnya, malah di iyain.

Devan tertawa terbahak "becanda pak, satenya dua" ucapnya yang di balas tawa serta gelengan oleh si bapak.

Seren yang berada di bangku tempat makan pun memutar bola matanya malas.Tidak heran dengan tingkah Devan yang suka random, segala tukang sate pun di ajak bercanda, ini masih mending tukang sate. Dulu juga Devan pernah mengajak bercanda bapak polisi yang sedang menjalankan tugas di lampu merah berkahir dia dan Devan di tilang, karena Devan lupa membawa surat motornya.

Tak lama dua piring sate berada di depannya dengan satu manusia yang kini duduk di depannya.

"Masa kata bapaknya, gue mirip artis India" celetuk Devan.

Seren mengernyit "siapa?"

"Jastin Bibir" jawabnya dengan wajah seriusnya.

Seketika tawa Seren meledak, ada-ada saja memang tingkahnya. Mereka berakhir di tempat sate bukan karena Seren yang terpaksa atau Devan yang memaksa.

Tadi setelah pertemuan dengan pak Tegar selesai, dia menemukan Seren berdiri di depan ruang pak Tegar dengan wajah semringah, tidak jutek seperti biasanya lalu mengajak Devan pergi ke tukang sate yang biasanya mereka beli di pinggir jalan tidak jauh dari kompleks perumahan Seren.

Ntah Seren sedang kerasukan setan apa yang jelas Devan sangat berterimakasih pada setan itu, dan dia berharap setan itu akan menghasut Seren lagi lain kali.

"Sye, Lo hamil ya?" Celetuknya, heran saja tiba-tiba Seren menginginkan sate seperti orang mengidam.

Plak

Sebuah geplakan mendarat mulus di kepalanya "yang waras aja ya bangsat!" Umpat Seren masih dengan menikmati satenya.

Devan meringis "ya siapa tau Lo hamil terus ngidam, tuben banget soalnya. padahal kita belum ke tahap itu"

"Ngomong sekali lagi gue cabeein mulut Lo biar doer"

"Gak pa-pa, asal cabeeinnya pake bibir Lo"

Sepertinya Seren harus menghentikan pembahasan ini untuk keamanan otaknya, kalau di lanjutkan si setan satu ini tidak akan berhenti.

"Tan, Lo inget kan aturan gue saat makan?"

Devan berfikir sebentar lalu tersenyum lebar "disuapin Devano tanpa terkecuali!"

"Mau Lo bangsat! Diem setan! Ketimbang mulut mingkem aja susah amat heran"

Devan tidak lupa, hanya saja malas mengingat jadi dia tidak ingat:)

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang