delapan belas | balas dendam

1.2K 61 1
                                    

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Motor besar milik Devan kini berhenti di sebuah warung yang tidak jauh dari sekolah, yup itu warung yang bisa mereka kunjungi, biasanya mereka memanggilnya dengan nama kedai kak Ros, yang jual galak tapi baik.

Di sana sudah ada rombongan, kecuali Arche. Dengan wajah datar Devan langsung menghampiri teman-temannya yang tampak sedang membicarakan sesuatu yang serius.

"Oy, Tan!" Sapa Erik, diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Devan hanya bergumam sebagai balasan, tidak seperti biasanya, sekarang ini adalah bentuk dari Devan yang lain, Devan yang kalau akan berurusan dengan musuh.

Cowok itu duduk di bangku yang masih tersisa kosong di samping Langit, wajahnya terlihat serius.

"Woww..tenang bro, masalahnya gak seserius itu" ujar yoga yang menyadari aura gelap Devan.

Devan menghela nafas lalu sedikit melunak wajahnya "jadi gimana?"

"Sebenarnya kejadiannya udah dari beberapa hari yang lalu, tapi waktu itu Arche cuma di ancem doang sama anak-anak dari SMA Nusa bangsa" jelas yoga membuka suara

Erik mengangkat tanda ia ingin menyela "Lo ingat, waktu Lo kesini itu sebenarnya kita lagi ngebahas soal ini tapi si Arche bilang gak usah kasih tahu Lo dulu-"

Devan menaikan sebelah alisnya heran "kenapa?"

"Ya, karena emang katanya gak terlalu serius juga katanya-"

"Tapi gue bisa liat dari ekspresi Langit waktu itu kalau itu jelas udah seriu!" Potong Devan tidak terima, biasa-bisanya dia tidak diberitahukan hal seperti ini. Memangnya dia akan apa kalau tahu sejak awal?!

"Anjing emang!"umpatnya tanpa sadar.

"Lah kok ngamok!!" Teriak Erik emosi.

"Lah kok Lo juga ngamokk!" Balas Devan tak kalah emosi.

"Teriak sekali lagi, kopi panas melawang di muka Kau berdua!!" Teriakkan cempreng dari dalam warung membuat Erik dan Devan langsung menutup mulut mereka rapat-rapat.

Kalau kak Ros sudah berkata, hari cerahpun bisa seketika jadi mendung.

Bercanda:)

"Terus sekarang Arche di mana?" Tanya Devan kembali membuka suara.

"Di rumah, lukanya agak parah sih, kemaren sempat di bawa ke rumah sakit tapi sekarang kayaknya udah mendingan" jawab Deni.

"Berapa orang yang keroyok?"

"Sekitar lima orangan"

"Motifnya apa? Prasaan kita gak ada nyinggung sekolah lain, kenapa tiba-tiba mereka nyerang Arche" tanya Devan heran, kalau di pikir-pikir mereka tidak ada musuh bebuyutan. Mereka juga bukan pasukan geng-gengngan yang bermusuhan sesama geng di sekolah Sani-sini.

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang