Typo bertebaran!!
______Seren tidak bisa berhenti untuk tersenyum saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, dirinya dan Devan bagaimana bisa menjadi begitu dekat setelah jarak yang susah payah mereka buat.
Tapi kali ini Seren tidak peduli, dia hanya akan terus maju mengikuti kemana hatinya akan pergi, kalau memang Devan menjadi tujuannya berarti dia tidak bisa berbuat apapun. Toh dia juga menginginkan Devan tapi sayangnya ego selalu menyangkal perasaan yang sebenarnya.
Dengan senyum yang masih setia mengembang, kakinya melangkah dengan ringan menyusuri koridor sekolah yang cukup lenggang, jelas para murid akan berada di lapangan untuk menonton setiap perlombaan yang diadakan.
Senyumnya yang tadi mengembang seketika pudar digantikan oleh wajah ketusnya saat melihat gadis yang tengah menyender di salah satu pilar koridor sembari menatap Seren dengan senyum ramahnya.
Itu Viola, mau apalagi gadis itu. Tidak, Seren bukannya kesal hanya tidak terlalu suka keberadaan gadis asing itu, ntah alasan apa yang membuatnya begitu.
Bukankah Seren memang begitu kan? Rumit.
Langkahnya yang tadi melambat pun kini harus berhenti saat gadis bernama Viola itu menyapanya dengan ramah, mau tak mau Seren mengukir senyum kecil hampir tak kasat matanya demi menjaga perasaan gadis di depannya itu.
"Boleh ngobrol sebentar?" Viola kembali bertanya dengan senyum lebarnya seolah tak merasa canggung sedikitpun.
"Ngobrol apa?" Tanya Seren bingung. Masalahnya mereka tidak pernah dekat, lalu apa yang akan Viola obrolkan dengannya.
"Cari tempat duduk yuk?" Ajak biola yangembuat Seren mau tak mau mengangguk dan menurut, mengikuti langkah Viola yang kini mulai berlalu dari tempatnya berdiri.
"Lo emang gak Suka acaranya atau gak suka keramaian?" Viola membuka suara, melirik Seren yang berada di sebelahnya.
"Kenapa emangnya?"
"Penasaran aja, soalnya Lo gak gabung ke lapangan buat nonton."
"Lo sendiri?"
Viola terkekeh "kalau gue sih nomor dua." Jawabnya yang membuat Seren langsung menoleh padanya dengan alis yang terangkat heran.
"Terus kenapa Lo ikut kesini kalau gak suka keramaian?"
"Ada yang mau gue temuin soalnya."
"Siapa?"
Viola hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaannya, dan Serenpun tidak mungkin memaksa. Jadilah setelah obrolan itu, keduanya pun sama-sama diam, berjalan bersisian menuju tempat nyaman untuk mengobrol.
***
"Itu tadi cewek Lo ya?" Tanya Viola pada Devan yang tengah fokus menyetir di sebelahnya, mata tajamnya sejak tadi tidak beralih sedikitpun, seperti tengah menyimpan amarah yang begitu mendalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My EX [COMPLETED✓]
Ficção Adolescente[SELESAI] "Ayo putus" "Ha?" "Kita putus, Seren" Seren menyipitkan matanya, menelisik ke dalam mata Devan--cowok yang dua tahun terakhir ini berstatus pacarnya namun semua nyatanya akan berakhir hari ini--berusaha mencari kebohongan di mata cowok i...