39 - Runtuh

1K 59 8
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

"Sye," Devan kembali memanggil setelah hening yang tercipta cukup lama di antara mereka.

"Hm?" Seren menoleh sekilas, lalu kembali fokus memandangi panorama di depan matanya itu.

"Suka gak tempatnya?" Tanya Devan dengan nada rendah, terdengar begitu serius.

Seren tersenyum kecil, tahu betul bahwa Devan tengah berusaha keras untuk memulai obrolan, untuk itu Seren menoleh ke arahnya sepenuhnya, menatap garis wajah tegas milik Devan.

"Suka. Suka banget. Makasih udah ngajak gue kesini."

Sudut bibir cowok itu sedikit tertarik ke atas "sama-sama,"ada jeda sebelum Devan melanjutkan "makasih karena masih mau pergi bareng gue."

"Lo juga, makasih karena masih mau ngajak gue."

"Gue bucin sih."

"Dih ngaku! Tapi iya sih, Orang udah mantan juga masih ngintilin kemana-mana," Cibir Seren, keduanya saling melempar tatapan sinis sebelum akhir ya tertawa. Ntah apa yang mampu membuat keduanya tertawa lepas. Yang pasti untuk saat ini apapun itu mereka merasa sedikit lega juga bahagia.

Mengenai tentang Devan yang sering mengikutinya kemanapun dia pergi dari pulang sekolah hingga dia pergi ke sekolah, Seren tahu, dua tahun sudah cukup lama untuk mengenal Devan dan sifat baik juga buruk cowok itu.

Jika mereka sedang marahan atau terkadang sedang ada masalah dan berakhir saling diam, Devan tidak akan pernah meninggalkannya, semarah apapun cowok itu.  Dia akan selalu berada di samping Seren hanya sedikit mengambil jarak, mengawasinya, memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Kok tau?" Tanya Devan di sela tawanya sebab Devan tidak pernah menyangka jikalau Seren mengetahui perbuatan tidak terpuji ya itu.

"Taulah, siapa coba yang gak kenal Devan posesif Mahardhika."

"Padahal gue udah les privat sama salah satu intel, tapi masih aja kebaca ya?"

Seren kembali terkekeh "heem, seterbaca itu."

"Kalau hati gue sekarang kebaca gak?" Tanya Devan tiba-tiba membuat Seren tersedak makanan di mulutnya.

Devan terkekeh sembari memberikan air mineral untuk gadis itu, Seren segera meraihnya dan meminumnya beberapa teguk. Menetralkan nafasnya sejenak untuk kemudian mendengus sebal.

"Lo mau bikin gue mati keselek?!"

Devan menggeleng "sesensitif itu ya Sye? Padahal hari ini gue maunya bahas masalah hati." Ia menjeda sebelum kembali melanjutkan "tepatnya dua hati yang masih belum usai."

"Pppffftt, sumpah Lo gak cocok Tan." Seren berusaha menahan tawanya, sedangkan Devan mencibir.

"Gue serius padahal."

My EX [COMPLETED✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang