Akhirnya setelah sekian purnama bisa update cerita ini lagi, semoga kalian masih pada inget ya~
_______
Gadis itu merogoh ponselnya, mendial nomer Lala, tak lama telpon pun terhubung.
"Kenapa, sye?"
"La, Devan jauhin gue ya?
Suara tawa menggelenggar di sebrang sana membuat Seren mengerjapkan matanya "mana gue tau, Lo kira gue peramal"
Seren memutar bola matanya malas, memang harusnya Seren tidak bertanya pada gadis di sebrang sana, bukannya dapat hidayah dia malah mendapat olokan.
Tanpa mengatakan apapun Seren memutuskan sambungan sepihak, lalu beralih pada Reyhan yang sepertinya sudah tidur dengan buku menutupi wajahnya.
Dengan pelan dia memindahkan buku itu, membenarkan letak kepala adiknya yang sudah tidak tidak beralaskan bantal, setelahnya Seren kembali membaringkan tubuhnya, pikirannya kembali menerawang, berusaha menepis semua dugaan-dugaan yang sebenarnya tidak perlu dia pikirkan.
Memangnya dia siapa sampai peduli jika Devan menjauhinya, toh mereka hanya mantan jadi terserah Devan mau seperti apa. Iya, kenapa juga Seren peduli bahkan sampai menanyakan hal itu pada Lala yang jelas-jelas tidak akan tahu apapun.
Terkadang perasaan yang tidak terkontrol akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri namun terlalu mengontrol perasaan juga akan berakhir sama, intinya kita harus bisa memposisikan diri di mana harus meluapkan dan dimana harus mengontrol, jangan seperti Seren yang terlalu naif.
Keduanya sama-sama kurang dalam hal mencintai, sebenarnya masalahnya bisa simpel kalau tidak ada ego yang membatasi, namun sayangnya kedua insan itu terlalu keras kepala hingga tanpa sadar yang membuat retak adalah diri mereka sendiri.
Drrrtttt
Lama termenung Seren tersentak saat ponselnya kembali berdering, langsung meraih ponsel dan melihat nama yang tertera di layar, mata Seren membulat terkejut, bagaimana tidak karena yang menelponnya adalah calon mertua-maksudnya manatan calon mertua alias ibunya Devan.
Dengan sedikit was-was Seren menggeser tombol hijau yang langsung di sambut suara lembut dari sebrang sana.
"Assalamualaikum, anak Mommy"
"W-waalaikumsalam Mommy" balas Seren sedikit gugup, tumben sekali ibunya Devan menelpon.
"Mommy gak ganggu jam tidur kamu kan?" Tanya mommy dengan suara lembutnya dibarengi dengan kekehan kecil.
"Oh, gak kok Mi, gak sama sekali" respon Seren yang teramat cepat membuat tawa Vanissa pecah.
Seren menggaruk kepalanya sembari terkekeh canggung "tumben Mommy nelpon, ada apa Mi?" Tanyanya.
"Gini, Mommy besok mau ke apartemen Devan, besok temenin mommy ya sekalian kita masak-masak di sana, udah lama juga gak masak bareng kamu, sekalian belanja juga, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My EX [COMPLETED✓]
Teen Fiction[SELESAI] "Ayo putus" "Ha?" "Kita putus, Seren" Seren menyipitkan matanya, menelisik ke dalam mata Devan--cowok yang dua tahun terakhir ini berstatus pacarnya namun semua nyatanya akan berakhir hari ini--berusaha mencari kebohongan di mata cowok i...