Happy Reading💙
---
"Mau duduk di mana??" tanya Caca kepada Yora.
Yora menelusuri kantin yang tidak terlalu ramai tersebut, pagi ini banyak mahasiswa yang menghadiri kelasnya sehingga tidak terlalu banyak mahasiswa yang berkeliaran di kantin pada jam ini.
"Di sana aja," ucap Yora sembari menunjuk salah satu meja yang terletak di pojok kantin.
Caca pun mengangguk dan mengikuti Yora.
"Sekarang, kamu yang pergi pesen. Terakhir kali aku ditinggal pas ngambil makanan," ujar Caca sembari menarik kursi untuk duduk.
Yora terkekeh. "Sorry ya, iya aku aja yang pesen."
Caca tersenyum. "Nah gitu dong."
Yora pergi memesan makanan dan meninggalkan Caca sendirian di tempat duduknya. Untuk menghilangkan bosan selama menunggu Yora, gadis itu menelusuri keadaan kantin yang cukup sepi.
"Rey, tunggu!"
Suara itu sukses mengalihkan perhatian Caca, ia menatap dua orang yang baru memasuki kantin.
Rey berhenti karena dipanggil oleh Dira yang sedang menyusulnya dengan berlari kecil.
"Kenapa?" Tanya Rey.
Dira menyodorkan sebuah kotak makanan berwarna putih kepada Rey. "Nih," ujarnya.
"Apa ini?"
"Itu buat Bunda, sampein makasih dari aku karena udah izinin makan malam bareng kemarin. Makanannya enak." Lagi-lagi Dira tersenyum manis.
"Ngga perlu repot-repot-"
"Ngga ada yang repot, Rey." Dira mengambil tangan Rey dan meletakkan kotak bekal tersebut di tangannya.
"Ini aku masak sendiri, Bunda kamu harus cobain," tambahnya.
Rey mengangguk tidak menolak lagi, ia mengambil kotak bekal tersebut dan memasukkannya ke dalam tas. "Thanks ya."
Hal itu membuat Dira tersenyum sumringah, ia sangat senang karena makanannya diterima oleh Rey. "Kamu mau makan di kantin?" Tanyanya basa-basi melihat Rey yang tadinya hendak memasuki kantin.
Rey menggeleng. "Cuma mau beli air mineral."
"Oihh gituu.."
"Iya, duluan ya," pamit Rey.
Dira mengangguk.
"Makasih makanannya."
"Iya sama-sama"
Setelah itu Rey melanjutkan langkahnya ke kantin dan membeli air mineral botol.
Caca mendengarkan dialog dari kedua orang tersebut dari tempat duduknya. Gadis itu juga menatap Dira dan Rey dengan seksama, seperti sedang memastikan sesuatu.
"Bukannya dia senior yang ngasih Yora eskrim?" Gumamnya.
Caca memperhatikan Rey lagi untuk memastikan ingatannya tidak salah. Rey sedang membayar minumannya di sana, kemudian meninggalkan kantin setelah membeli air mineralnya. Dira mengikuti Rey setelah menunggu cowok itu membeli minuman dan mereka berjalan beriringan sambil berbincang. Dira selalu memamerkan senyumnya ketika berada di dekat Rey, terlihat jelas ia sangat bahagia berbincang dengan Rey.
Drttt....
Getaran ponsel yang berada di atas meja mengalihkan pandangan Caca, cewek itu mengecek ponsel siapa yang bergetar di antara ponselnya dan ponsel Yora yang sama-sama berada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk in Destiny ✓
Random[squel Smart or Genius] Takdir memiliki garisnya masing-masing, yang dapat melengkung kapan saja. Ia milik Tuhan, manusia hanya perlu untuk menerima dan menjalaninya