Happy Reading
"Baiklah, kelas hari ini sampai di sini. Saya harap kalian mengulang materi yang sudah saya sampaikan di rumah masing-masing agar kalian bisa lebih memahami materi hari ini. Bukan hanya mendengarkan di kampus kemudian melupakannya di rumah."
Para mahasiswa yang berada di ruangan itu saling lirik satu sama lain merasa tersindir oleh sang dosen yang mengomel di depan. Dosen muda itu membereskan peralatan yang ia gunakan untuk mempresentasikan materinya dan keluar kelas begitu saja.
Setelah ini kelas mereka ada satu mata kuliah lagi yang akan dimulai sekitar 15 menit lagi. Caca melirik Yora yang sedang mencatat di sebelahnya. Gadis itu ingin pergi ke kamar mandi dan meminta Yora menemaninya, tapi karena Yora sedang sibuk mencatat materi tadi Caca memilih untuk pergi sendiri ke kamar mandi yang berada di lantai bawah.
Yora bahkan tidak menyadari kepergian Caca karena terlalu fokus menulis. Sampai fokusnya buyar karena dering ponsel yang berada di meja sebelahnya terus bergetar membuat meja itu ikut menghasilkan getaran. Yora melirik ke meja di sebelahnya, ternyata ponsel Caca terus bergetar menandakan ada beberapa pesan masuk.
Ponsel tersebut dalam keadaan sedang terbuka, Yora dengan bebas bisa melihat notifikasi yang muncul di permukaan atas ponsel. Tanpa sengaja Yora membaca pengirim pesan tersebut.
"Gibah place"
Ternyata adalah grup chat. Yora menjadi penasaran, ia melirik ke segala arah untuk menemukan si pemilik ponsel, tapi Caca sepertinya tidak ada di ruangan ini.
Gadis itu meletakkan pulpen yang ia gunakan untuk menulis di atas bukunya yang masih terbuka. Perlahan Yora mengambil ponsel Caca dan membuka obrolan grup yang pesan-pesannya terus masuk dengan deras.
Melihat siapa saja anggota grupnya, Yora cukup kaget. Isinya adalah beberapa mahasiswi perempuan di kelasnya, Yora melirik orang-orang tersebut yang duduk kursi mereka masing-masing. Mereka tampak memegang ponsel satu sama lain, pantas saja grupnya ramai karena mereka sedang membahas sesuatu di dalamnya. Yora baru tahu Caca ternyata memiliki circle tanpa dirinya.
Karena rasa penasaran Yora semakin dalam, ia membaca pesan-pesan yang masuk di dalam grup tersebut. Ada 56 pesan yang belum dibaca Caca. Gadis itu membacanya satu persatu. Obrolan dimulai dari Dewi yang memancing teman-temannya.
Dewi:
guys guys guys tau gaaaaaRia:
Apa apa apa????Manda:
apa woi apa?Dewi:
ada berita hotttNila:
APAAAADewi:
kak Rey katanya sakit omg:>Yora menautkan kedua alisnya. Kenapa mereka membahas lelaki itu? Yora kembali membaca pesan di dalam grup tersebut.
Nila:
lohh???Ajeng:
Hah?? ketinggalannnDewi:
iyaaa gue tau dari salah satu anak himaManda:
sakit apa?Dewi:
gatauuu... katanya pingsan kmrn, terus hari ini ga datang ke kampusKak Rey sakit apa? batin Yora. Ia sebenarnya meragukan berita yang datang dari gosip seperti ini, tapi tidak mungkin juga mereka bohong.
Ria:
Sakit atau kena karma? wkwkwkwkkwkwApa maksudnya? batin Yora bermonolog.
Nila:
HAHAHAH ANJIR RIA
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk in Destiny ✓
Random[squel Smart or Genius] Takdir memiliki garisnya masing-masing, yang dapat melengkung kapan saja. Ia milik Tuhan, manusia hanya perlu untuk menerima dan menjalaninya