[THIRTY FIVE]

86 18 1
                                    

Happy Reading❤️

***

Lorong rumah sakit yang sepi menambah suasana dingin yang Diyo rasakan. Ia terus mengetukkan kakinya ke kabin rumah sakit sembari menunggu. Kedua tangannya ia satukan dan menopang dagunya. Kedua tatapannya lurus ke dinding polos yang ada di depannya. Tak lama terdengar suara langkah kaki yang melangkah dengan cepat mendekati dirinya dari ujung lorong. Melihat siapa yang datang Diyo segera berdiri.

Ibu Ziko terlihat goyah dalam melangkah. Matanya berkaca-kaca dengan tangan gemetar. Diyo mendekati wanita paruh baya tersebut dan mencoba menenangkan dengan menggenggam kedua tangannya.

"Dokter sedang menunggu persetujuan keluarga untuk operasi, Ziko harus segera dioperasi karena sudah kehilangan banyak darah," ujar Diyo memberitahu.

Ibunya Ziko hanya mengangguk sembari menahan air matanya yang hendak tumpah. Ia tidak menyangka anak semata wayangnya akan mengalami kecelakaan parah seperti ini.

Diyo menuntun ibunda dari temannya itu untuk menemui bagian administrasi rumah sakit agar segera memberi persetujuan operasi. Setelah semua prosedur disetujui, akhirnya Ziko dipindahkan ke ruangan operasi darurat dan akan segera dioperasi.

Mereka harus menunggu selama beberapa jam, operasi memakan waktu yang cukup lama karena keadaan Ziko yang bisa dibilang sangat parah di antara korban lainnya. Menurut kesaksian orang yang ada di tempat kejadian, Ziko berada tepat di depan sebuah mobil putih yang sedang menunggu lampu merah sama seperti dirinya. Kemudian dengan cepat sebuah mobil hitam melaju kencang dari belakang dan tidak ada tanda-tanda pengereman sebelum menghantam mobil putih yang ada di depannya. Mobil itu tertabrak dan menabrak pengendara motor lainnya yang berada di depan. Ziko adalah pengendara motor yang paling dirugikan karena posisinya yang berada tepat di depan mobil putih yang otomatis menyerempet semua pengendara di depannya. Tidak hanya itu, tubuhnya sedikit terseret dan menabrak motor pengendara lain sehingga keadaannya lah yang paling parah.

Diyo melirik wanita paruh baya yang duduk di sebelahnya dengan lemas. Ibu Ziko sedang menguatkan diri dan terus berdoa untuk keselamatan anaknya. Diyo merasa prihatin karena ibu Ziko adalah orang tua tunggal sejak Ziko SMP. Mereka hanya tinggal berdua, tidak ada keluarga lain. Pantas saja raut ibu Ziko menandakan bahwa ia tidak siap jika harus kehilangan keluarga satu-satunya.

Sejenak ia melupakan kondisi Rey yang juga makin memburuk di lain tempat. Pikiran Diyo hanya dipenuhi oleh keadaan Ziko saat ini.

Setelah beberapa jam menunggu, pintu operasi terbuka. Beberapa tenaga medis yang masih menggunakan pakaian operasi keluar dan segera menutup pintu. Sang dokter spesialis bedah menemui keluarga pasien untuk memberitahukan kondisinya.

"Kondisinya benar-benar parah. Benturan di kepalanya tidak bisa diabaikan. Terjadi benturan yang keras di bagian kepala belakang, hal itu dikarenakan tubuhnya yang sempat terlempar dari motor sebelum terseret dengan kendaraan lainnya jika dilihat dari kronologi kejadian. Kami menambahkan bius yang cukup berpengaruh agar ketika dia sadar rasa sakitnya sedikit berkurang. Tapi kami tidak yakin dia akan sadar dalam waktu yang cepat. Kita harus menunggu dan terus memantau kondisinya."

Mendengar penuturan dokter membuat kedua orang yang sedang menunggu kabar Ziko menjadi lemas. Meski mereka tidak mengatakan apa-apa setelah mendengar penjelasan dokter, di dalam hati masing-masing memiliki ketakutan yang dalam.

"Apa kecelakaan ini bisa berpengaruh ke hidup Ziko selanjutnya?" tanya Diyo setelah diam beberapa saat.

"Bisa jadi. Bisa saja terdapat kelumpuhan organ pada bagian kepala karena luka terparahnya adalah kepala belakang. Pasien pasti mengalami trauma, dan yang paling ditakutkan adalah....." Dokter itu menjeda ucapannya. "Kurangnya oksigen ke otak karena banyaknya darah yang habis, operasinya juga sulit dilakukan karena pendarahannya sangat parah. Jika pendarahannya masih berlanjut tidak ada yang tahu apakah pasien bisa selamat atau tidak."

Walk in Destiny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang