12. Tamu tak diundang {REVISI}

1.2K 93 5
                                    

🌼Happy reading🌼

Seperti perkataan dari Richard beserta anggota blackcarlos yang lain nya, pagi pagi sekali mereka mendatangi apartement Raka.

Dinda yang masih tidur itu terganggu dengan suara bel yang terus berbunyi ditambah teriakan dari orang luar yang bisa memekakkan telinga.

Dinda terbangun dengan kesal, ia pun keluar dari kamar hendak membukakan pintu pada tamu yang tak di undang itu.

Ketahuilah ini itu masih dini hari, masih jam 4 pagi. Gimana Dinda gak marah dan kesal ia baru saja memejamkan matanya 3 jam yang lalu.

Ceklek.

Dengan sedikit kasar, Dinda membuka pintu apartement, dapat ia lihat 20 pria tengah berdiri di depan pintu apartement nya. Untung aja pada ganteng, kalo enggak udah Dinda tendang tuh para manusia yang menganggu tidur nya.

"Eh Din kok bengong," kata Ferro karena istri dari ketua blackcarlos itu hanya menatap mereka tak berniat menyuruh nya masuk.

"Suruh masuk kek," kata Risal yang udah capek berdiri. Mereka sudah datang dari 45 menit yang lalu, maka nya mereka capek berdiri.

"Kayak gembel kita berdiri di apartement orang," sahut Zico, karena melihat Dinda yang seakan tak peduli pada mereka, kan kasian para bujang bujang itu.

"Lu aja kali bang yang kayak gembel gue mah nggak," kata Ardi gak ingin di katai gembel.

"Gak usah ribut lu berdua," kata Richard.

"Masuk," kata Dinda akhirnya dan berjalan mendahului mereka.

Mereka semua tersenyum cerah, mereka kira Dinda bakal mengusir mereka. Menyadari kesalahan mereka telah membuat ribut di apartement orang menganggu jam tidur lagi.

"Din Raka mana?" Tanya Richard setelah ia mendudukkan dirinya di sofa.

"Tidur," balas dinda singkat.

"Bangunin gih," suruh zico dengan santai.

Tak menjawab perkataan dari Zico Dinda berjalan ke kamarnya untuk membangunkan si ketua blackcarlos yang hobi bermalas malasan itu.

"Bangun," kata Dinda dengan dingin.

"Raka bangun Lo," Dinda meninggikan sedikit suara nya, tapi bukan Raka yg bangun melainkan Rayhan yang menggeliat dalam tidur nya.

Rayhan memang tidur bersama Raka dan Dinda, dengan posisi Rayhan yang di tengah antara Raka dan dinda.

"Raka bangun, kalo nggak gue jual motor kesayangan Lo itu," ancam Dinda dengan Suara yang agak rendah.

Mendengar motor kesayangan nya, refleks Raka membuka matanya sembari memohon pada Dinda.

"Jangan dong yang, itu kan kesayangan gue, istri kedua gue," kata Raka langsung terbangun sambil memegang tangan Dinda.

"Makanya kalo disuruh bangun itu, bangun, jangan kek kebo," omel Dinda melepaskan tangan Raka.

"Jam berapa sekarang?"

"Empat."

"Whatt?? Baru jam empat, kenapa lo bangunin gue sepagi ini," pekik Raka dan kembali berbaring di kasur.

"Ada maling," kata Dinda santai Sedangkan Raka kembali berdiri dan langsung berlari ke sumber suara yang memang berisik sedari tadi. Raka syok mendengar apartement nya kemalingan. Padahal penjagaan begitu ketat, masa maling masih bisa masuk.

Raka sampai di ruang tamu dengan penampilan yang kacau, rambut yang acak acakan, piyama yang kusut serta hanya memakai sendal sebelah. memberhentikan langkahnya ketika melihat maling yg di maksud Dinda itu adalah anggota blackcarlos.

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang