53. Pertanyaan tak terduga

674 79 0
                                    

Selamat membaca...



"Kalau gak pengen video ini sampai di tangan kepala sekolah. Lo harus turuti permintaan gue," bentak Raja.

"Gak sudi!" tolak Aldi dengan ketus. Buat apa dia menurut pada anak baru itu.

"Yakin?" tanya Raja menaikkan sebelah alisnya.

"Iyalah yakin. Ngapain juga kita nurutin permintaan iblis kayak lo!" Samuel ikut menimpali.

Raja terkekeh sinis menerima penolakan. Tapi ia tak akan menyerah, Aldi dan teman-temannya pasti bisa ia taklukkan dan membuat mereka menurut seperti budak.

"Aldi, seorang siswa yang menyukai gurunya sendiri, adalah hal terlarang. Cinta yang tak terbalaskan tentu akan menimbulkan rasa sakit," Raja tiba-tiba berbicara seperti itu, menimbulkan keterkejutan Samuel karena ia mengetahui rahasia Aldi.

Mereka terdiam, menunggu kelanjutan kalimat yang akan Raja ucapkan.

"Kau tahu? Bagaimana rasa sakitnya mencintai seseorang tanpa kepastian. Mencintai dalam diam bukanlah hal yang tepat. Gue saranin lo langsung ngasih tau perasaan lo, pada dia," kata Raja.

"Lo cinta dengan kak Dinda 'kan?" tanya Raja mengangkat dagu Aldi agar menatap matanya.

Aldi tak Dapar mengelak karena memang begitulah kenyataannya.

"Gak usah ikut campur," desis Aldi, ia sangat ingin menghajar wajah Raja saat ini juga.

"Gimana kalau gue ngasih lo sebuah penawaran kerja sama," tawar Raja.

"Gak sudi!" tolak Aldi duluan sebelum Raja hendak berbicara kembali.

Raja menggeram kesal. Ia dengan cepat melayangkan sebuah tamparan di pipi putih Aldi. Tamparan Raja terdengar begitu keras membuat Samuel dan Daniel meneguk ludah, bagaimana rasanya di tampar oleh Raja. Tamparannya dua kali lebih sakit dari yang Aldi lakukan tadi.

Raja itu tampangnya dari luar seperti anak kucing, lucu dan polos namun memiliki hati seorang psikopat.
Orang yang pertama kali melihatnya tak akan pernah berfikir jika Raja itu kejam.

"Kalau lo bertiga pengen selamat, jangan buat gue kesal," pekik Raja memperingatkan.

Raja menghela nafas panjang. Ia memberikan sebuah tersenyum kecil.

"Sekarang kembali ke topik pembicaraan. Dengarkan baik-baik!"

"Ayo kita kerja sama.  Gue tahu tentang kak Dinda dan gue kenal dia. Gue bisa membuat dia jadi milik lo jika lo mau kerja sama dengan gue," Raja menawarkan namun Aldi hanya diam.

"Coba pikirkan baik-baik. Jika lo gak terima tawaran ini, sampai kapanpun lo gak bakalan bisa miliki dia," Raja menyeringai saat Aldi sepertinya mulai tertarik.

"Kalau gitu coba jawab pertanyaan ini," sela Daniel.

"Apa?"

"Apa hubungan Rayhan dengan kak Dinda? Lo kan katanya kenal kak Dinda, jadi pasti lo tahu ini," tanya Daniel dengan serius.

Daniel sebenarnya hanya ingin mengetes, apa yang di ucapkan oleh Raja itu benar atau hanya sebuah akal-akalan dari anak baru itu, untuk menipu mereka.

"Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat, gak akan ada yang bisa memisahkan mereka. Karena itulah kodratnya," Raja menjawab dengan jujur.

"Jawaban lo gak jelas," gumam Samuel.

"Lalu jawaban apa yang lo inginkan," ujar Raja dengan kesal.

"Maksud pertanyaan dari sahabat gue itu, apa hubungan Rayhan dengan kak Dinda. Apakah dia adiknya, saudaranya, sahabatnya, sepupunya, keluarganya?" Samuel memperjelas.

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang