72. Janji Rayhan dan Raja

300 41 3
                                    

Diperjalanan, di dalam sebuah mobil terdapat supir beserta dua orang remaja, yang saling diam. Rayhan yang sedari tadi melamun, memikirkan ucapannya pada sang ayah.

Dia kembali berfikir, jika apa yang telah dilakukannya salah. Tak seharusnya ia mengatakan hal itu pada ayahnya, menentang ucapannya. Tapi, Rayhan juga tidak bisa terima, jika satu-satunya sahabat yang ia punya malah di fitnah sebagai orang jahat.

Jelas, Rayhan tidak bisa percaya dengan ucapan Raja. Selain karen tidak adanya bukti, pembenaran akan ucapan Raka tentang Raja, juga karena Raja orang yang begitu baik, berteman dengannya tulus dan bahkan selalu membantunya ketika membutuhkan. Lalu siapa yang bisa ia percaya sekarang?

Rayhan benar-benar bingung. Ia tidak bisa mengetahui dimana kebenarannya.

Berbeda dengan Rayhan yang tengah melamun, justru Raja kini sedang mengirimkan sebuah pesan pada pamannya- ralat, bosnya.

Tuan Edgar.

Me.
Tuan, saat ini saya sedang berada bersama dengan anak pembawa sial itu.
Bagaimana jika saya langsung membawanya ke markas? Mumpung situasinya sedang bagus.

Setelah mengirimkan pesan itu, Raja melirik sebentar pada Rayhan yang terlihat melamun. Tak lama, pesannya mendapat balasan dari seseorang.

Tuan Edgar.
Jangan!
Jangan lakukan itu.

Mendapat balasan yang tak seharusnya, membuat Raja bingung maksud dari bosnya itu.

Me.
Tapi kenapa?
Bukankah rencana kita selanjutnya adalah menculik Rayhan?
Bukankah anda menyuruh saya membawa anak itu segera. Lalu mengapa anda melarang saya?

Tuan edgar
Jangan gegabah!
Liat lah kebelakang, ada yang mengikuti kalian.

Dengan cepat, Raja menoleh kebelakang, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat banyak bodyguard yang di tugaskan untuk menjaga Rayhan, kini mengikuti mereka. Tak hanya itu, ia bisa melihat jika beberapa anggota BlackCarlos juga turut serta.

Me.
B-bagaimana anda bisa tahu jika mereka mengikuti kami?

Tuan edgar.
Jangan bodoh, saya mengirimkan mata-mata untuk selalu mengawasi kamu. Jika kamu sampai salah langkah, maka rencana kita akan hancur!
Jangan lakukan sesuatu, tanpa perintahku!

Me.
B-baik tuan.
Tetapi, bagaimana bisa mereka sampai mengikuti kami?

Tuan edgar.
Mereka sudah tahu identitas kamu! Seharusnya tadi kamu sudah paham maksud ucapan Raka bodoh itu. Dan untuk penculikan Rayhan kita tunda, sampai waktu yang benat-benat tepat.

Me.
Baik tuan.

Tuan edgar.
Dan satu lagi. Pengaruhi Lah Rayhan, ambillah kepercayaannya. Buatlah ia hanya percaya pada kamu, pengaruhi pikirannya!

Me.
Siap, akan saya lakukan!

Setelah pesan itu terkirim, Raja menoleh pada Rayhan. Sepertinya ini memang bukanlah waktu yang tepat untuk membawa Rayhan. Lebih baik, ia pengaruhi saja Rayhan, seperti perintah bossnya.

"Ray,"panggil Raja setelah urusannya selesai.

Rayhan menoleh dengan wajah murung.

"Lo kenapa? Lo kepikiran soal tadi ya? Gue benar-benar minta maaf Ray, gara-gara gue lo jadi berantem sama bokap lo. Gak seharusnya lo belain gue, lo harusnya percaya sama ucapan bokap lo,"tutur Raja dengan sedih. Berharap, jika Rayhan akan percaya dengan rasa bersalahnya itu.

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang