🌼Happy reading🌼
BUNUH DIA!" tunjuk Edgar pada ketiga bocah itu yang semakin ketakutan.
Reza mundur saat kedelapan pria berbadan besar itu menghampirinya. Ia melirik ke belakang melihat kedua adik nya yang ketakutan, bersembunyi di belakang tubuh nya. Reza juga tak berani untuk melawan tapi demi kedua adiknya ia akan mempertaruhkan nyawanya demi mereka.
Reza melihat mereka sebentar. Jika ia mati hari ini, ia siap. Asalkan kedua adik nya bisa selamat. Bagi Reza kecil, keselamatan kedua adiknya jauh lebih penting dari hidup nya. Karena Reza memang sudah tak memiliki siapa siapa namun kehadiran ke empat anak itu membuat jadi sosok kakak yang harus melindungi adiknya.
Ia kehilangan kedua orang tuanya saat berumur 3 tahun, dan Reza tak ingin merasakan kehilangan lagi, Reza pernah terpuruk dan kehadiran para sahabatnya itulah yang membuat Reza bisa tersenyum dan tertawa lepas tanpa merasakan kesedihan yang selama ini ia rasakan.
Reza sangat bersyukur di pertemukan oleh teman teman yang berhati baik. Jika tanpa mereka mungkin hidup nya akan suram tanpa ada kebahagiaan.
"Kalian dengerin kak esa, jika kak esa udah gak bisa bersama kalian lagi. Pokoknya kalian harus bahagia. Oke," ucap reza mengungkapkan kata terakhir nya mungkin.
Rayhan dan raja yang mendengar ucapan yang gak masuk akal dari reza itu menggeleng, tanda mereka tak menyetujui ucapan dari sang kakak. Mereka memang tidak terlalu paham maksud dari Reza tapi kata pergi membuat mereka berdua takut.
Entah maksudnya itu pergi sebentar dan akan kembali atau justru pergi selamanya tak akan pernah datang lagi.
"Kak esa gak boleh pergi hiks..hiks..," ucap rayhan terisak.
"Udah dramanya?" tanya Edgar melihat tiga bocah sd itu.
"Cepat habisi mereka." mendengar perintah dari boss nya, ke delapan pria berbadan besar itu pun langsung mengerubungi mereka.
3 di antaranya menarik reza, membawanya ke sisi ruangan, lalu memukuli anak itu habis habisan.
Dan tiga lainnya pun melakukan hal yang sama pada raja. Sedangkan dua orang yang tersisa menyeret rayhan ke hadapan Edgar.
Edgar menyeringai melihat wajah ketakutan dari anak yang pernah ia sayang itu.
"Kenapa kamu takut sama om?"
"Akhh," erangan keras keluar dari mulut reza tatkala tiga pria dewasa itu menginjak dadanya dengan keras, bahkan menendang tubuhnya bagaikan bola ke dinding.
Rayhan langsung berbalik dan melihat tubuh sang kakak yang begitu kesakitan. Baru ia akan melangkah, pergelangan tangannya langsung di cekal oleh Edgar.
"Om lepasin kak esa dan raja," mohon rayhan dengan air mata yang berlinang.
Edgar tertawa geli mendengar permintaan rayhan. Kemudian, ia pun membenturkan kepala rayhan ke sebuah kaca yang memang terletak di ruangan itu dengan keras. Membuat kaca yang membentang itu sebagain pecah dan kepala rayhan yang mengeluarkan darah segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan Story
Short StoryIni kisah seorang anak laki-laki, yang bernama Rayhan. Lebih tepatnya, Rayhan Saga Febriano. Anak laki-laki itu kini telah genap berusia empat belas tahun. Sudah cukup besar untuk mengerti bagaimana perjalanan hidupnya selama tujuh tahun terkahir in...