Hari berlalu tak terasa, kini sudah satu bulan setelah kehadiran murid baru itu. Hari-hari Rayhan selalu di temani oleh kehadiran sahabat barunya, yaitu Raja. Remaja 14 tahun itu selalu saja menjadi sosok superhero bagi Rayhan, anak itu selalu menolong dan menjaganya, meski usia mereka hanya berbeda beberapa bulan.
Namun Raja, selalu bersikap dewasa dan selalu melindunginya, dari anak-anak yang tidak menyukai kehadirannya. Kehadiran Raja membuat hidup Rayhan lebih berwarna, sungguh beruntung dirinya dapat mengenal Raja. Ray hanya berharap kebaikan Raja kepadanya adalah ketulusan.
"Ray, hari ini pelajaran olahraga 'kan?"
Raja bertanya sambil memperlihatkan seragam olahraganya itu pada Rayhan.
"Iya. Pelajaran renang," lirih Rayhan.
"Lo tau, renang adalah favorite gue," Raja begitu antusias. Senyumannya tak luntur dari wajah tampannya, namun berbeda dengan Rayhan yang justru menundukkan kepalanya.
"Kenapa gue takut air ya?" batin Rayhan dengan perasaan khawatirnya.
Jelas sekali, jika anak itu tak menyukai pelajaran renang, yang sebentar lagi harus di laksanakan. Jika saja, pelajaran kali ini tidak di wajibkan, mungkin Rayhan akan lebih memilih tak mengikutinya, tapi sayangnya pelajaran renang ini, untuk pengambilan nilai. Dan semua siswa harus ikut tanpa terkecuali.
"Yaudah yuk, kita ke kolam. Guru udah nunggu tuh," titah Raja.
Raja tak memerhatikan Rayhan yang kelihatan pucat dan khawatir. Ia menggandeng tangan Rayhan ke kolam renang tak mempedulikan Rayhan yang hanya pasrah dengan tangan yang memegang ujung bajunya dengan gugup.
Sampainya di kolam renang yang biasa di pake anak-anak ketika ada pelajaran ataupun pengambilan nilai berenang. Masih sangat sepi, bahkan tak ada seorangpun murid bahkan pak Anwar, selaku guru olahraga rupanya belum datang.
"Masih sepi," ujar Rayhan pelan. Dirinya berdiri agak jauh dari kolam.
Berbeda dengan Raja yang justru duduk, lalu mencelupkan kakinya ke air. Bermain sebentar sebelum pelajaran di mulai."Ray, sini deh," panggil Raja sambil menoleh pada Rayhan yang menampilkan wajah pucat pasih.
Gugup dan takut kini di rasakan oleh Rayhan, entah apa penyebabnya Rayhan selalu takut dengan air. Semacam trauma, mungkin itu yang di rasakan nya.
"Nanti aja," balas Rayhan sambil tersenyum kikuk.
"Mmm. Okay."
Raja bermain air sambil tersenyum cerah. Kakinya dengan lincah menari naik turun di atas air. Persis seperti anak kecil yang antusias menemukan mainan baru. "Raja sangat suka dengan air, karena air selalu mampu melupakan sejenak masalah yang di hadapi. Seperti masalah Raja dengan orangtua," ucapnya.
Rayhan tertegun mendengar kalimat yang di ucapkan Raja. Ia merasa aneh dengan perkataan yang di ucapkan nya. Namun, Rayhan memilih diam sambil mengalihkan pandangannya pada arah lain.
"Ray lo jago renang?" tanya Raja.
"Enggak. Gue ta-kut," jujur Rayhan dengan suara yang di pelankan.
Raja menoleh, dengan tampang polos ia bertanya, "kenapa?"
"Ray juga gak tau," balas Rayhan kemudian menundukkan kepalanya. Takut jika seandainya Raja akan mengejek dirinya.
BYURRR!
Rayhan secara refleks menoleh ke kolam renang. Dan pemandangan yang ia dapatkan adalah, Raja yang melompat turun ke kolam.
Padahal guru atau pun murid-murid lain belum datang. Rayhan mencoba tenang, karena ia yakin jika Raja pasti jago berenang. Jadi ia tak perlu khawatir.
"RAY!"
"RAYY!" Raja berteriak dengan tangan yang melambai-lambai di permukaan.
Rayhan yang melihat itu, dengan refleks berlari. Seketika matanya membola melihat keadaan Raja yang ingin tenggelam. Bagaimana bisa? Bukankah Raja menyukai air, yang airnya anak itu pasti mengetahui teknik berenang.
"RAY.. TO-LONGIN RAJA. RA-JA SESAK!" ujar Raja meminta tolong.
Rayhan panik, namun tak bisa berbuat apa-apa. Ingin berlari mencari bantuan, tapi tak tega meninggalkan Raja dalam keadaan seperti itu.
Di tengah kepanikan itu, tiba-tiba kepala Rayhan sakit. Ia memegang menjambak rambutnya sendiri guna menghilangkan rasa sakitnya. Ia harus menolong Raja yang nyawanya dalam bahaya.
Namun siapa sangka, justru di balik air Raja justru menyeringai. Ia akan menjalankan rencananya. Yaitu menenggelamkan Rayhan. Ia akan memancing Rayhan untuk menolongnya, lalu mencelakai anak itu.
Raja pernah menyelidiki jika Rayhan memang sudah tak tahu caranya bagaimana berenang. Itu semua karena pengaruh di masa lalu. Sejak hilangnya ingatan Rayhan, anak itu selalu takut jika menyangkut kenangan masa kecilnya. Dan salah satunya adalah renang, karena dulu pernah terjadi suatu kejadian yang menjadi kenangan buruk untuk Rayhan, meski di usia remajanya anak itu sudah melupakannya.
"Ray.. Tolong. R-aja gak bisa be-renang. Se-sak. Raja sesak na-pas."
"Ray, temannya Raja 'kan. To-longin Raja, Raja be-lum ingin ma-ti. Ra-ja masih ingin me-lihat orangtua Ra-ja."
"Raja janji ka-lau Ray no-long Raja, gak akan na-kal la-gi. Ra-ja mohon."
Kata-kata yang di ucapkan Raja membuat kepala Rayhan semakin sakit. Dan terlintas lah suatu ingatan, dimana Rayhan melihat ke lima anak sd sedang bermain-main di laut. Anak-anak itu tampak cemas melihat salah satu teman mereka, hampir tenggelam di laut.
Anak yang di panggil Ray itu, tiba-tiba memberanikan diri untuk menolong sahabatnya. Namun, sebelum ia tahu apakah mereka selamat atau tidak, Rayhan telah sadar. Rasa sakit di kepalanya tiba-tiba hilang melihat Raja masih berada di kolam.
Entah sadar atau tidak. Rayhan menjatuhkan dirinya ke dalam air. Untuk pertama kalinya, Rayhan bisa berenang. Dan itu semua untuk menolong Raja, seseorang yang baru pertama kali ia kenal.
Rayhan membawa Raja ke tepi, lalu ikut naik. Raja tidak kenapa-napa. Ia hanya sedikit sesak.
"Raja, lo gak papa?" tanya Rayhan masih di landa dengan kepanikan.
Raja menggelengkan kepalanya pelan.
"Gak. Makasih udah nolongin, gue. Berkat lo hidup gue selamat Ray," jawab Raja.
Raja membawa Rayhan ke dalam pelukannya, dengan penuh haru. Rayhan tentu menyambutnya dengan senang. Ia bersyukur Raja tidak kenapa-napa. Namun, Raja justru berdecak kesal dalam hatinya, karena rencana yang ia buat gagal total.
"Gue gak tahu. Seberapa beruntung lo bisa selamat dari rencana gue, Ray. Tapi ingat, gue gak akan nyerah sebelum gue bisa lihat jenasah lo. Sebagai balas dendam."
"Gue pastikan gak akan ada kebahagiaan di hidup lo, mulai sekarang. Gue akan buat lo menderita dan tersiksa dengan ingatan masa lalu lo yang kelam itu."
"Gue gak sabar melihat lo mengingat semuanya. Pasti akan sangat seru."
Raja melepaskan pelukannya. Rayhan memperhatikan Raja dengan ribuan pertanyaan di dalam hatinya.
"Siapa sebenarnya Raja? Mengapa Rayhan bisa melawan ketakutan itu, hanya karena kehadiran Raja. Apakah dia adalah malaikat penolong atau seseorang yang menjadi kunci dari pertanyaan Rayhan?"
10 juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan Story
Short StoryIni kisah seorang anak laki-laki, yang bernama Rayhan. Lebih tepatnya, Rayhan Saga Febriano. Anak laki-laki itu kini telah genap berusia empat belas tahun. Sudah cukup besar untuk mengerti bagaimana perjalanan hidupnya selama tujuh tahun terkahir in...