24 Pemenang Olimpiade {RRVISI}

998 84 5
                                    

Hening.

Setelah kepergian Aldi dan Samuel kini tinggallah Rayhan yang berada di kelas. Rayhan memang belum terlalu akrab dengan murid murid di kelasnya dan belum memiliki sahabat. Berada di kelas sendiri adalah pilihan terbaik.

Rayhan khawatir jika ia akan di keluarkan dari sekolah karena Aldi. Rayhan jadi fokus belajar karena perkataan dari remaja yang baru ia kenal itu. Kalo di pikir pikir itu bukanlah salah Rayhan saat pertama kali bertemu pun Aldi seakan membencinya.

Rayhan terdiam beberapa saat lalu kembali mempelajari bukunya.

***

25 Februari.

Hari ini adalah hari dimana Olimpiade akan di laksanakan.

Rayhan sedari tadi gelisah, perasaannya tak tenang. Banyak  hal ia ia pikirkan, takutnya ia tak memiliki harapan.

Rayhan masih sibuk belajar karena memang perlombaan bakal diadakan 20 menit lagi. Ia terus berusaha memahami materi yang terbilang cukup susah itu.

Daniel mendatangi Rayhan dan duduk di sampingnya.

"Gue gak nyangka Lo berani ikut lomba padahal udah jelas yang bakal menang itu gue," ucapnya memandang lurus kedepan dengan senyum yang seolah mengejek.

Rayhan memilih diam tak membalas ucapan Daniel tapi itu justru membuatnya semakin gugup dan takut, apa yang dikatakan Daniel ada memang ada benarnya.

20 menit kemudian.

Semua peserta mulai memasuki ruangan yang udah tercantum nama mereka. Rayhan satu ruangan dengan Daniel, sebelum duduk Rayhan sempat melihat Daniel yang tersenyum mengejek padanya. Ray tak mengerti mengapa banyak orang yang tak menyukainya, hampir sama saat di sekolahnya dulu cuma mereka berubah karena kedua kakak kembarnya.

"Ray semangat! Lo pasti bisa, jangan gugup dan jangan pikirin orang lain," batin Rayhan menyemangati dirinya sendiri.

***

Dinda pulang kerumah setelah mengantar Rayhan ke sekolah. Dan baru saja ia duduk di ruang tamu, Raka juga baru tiba di apartement.

Raka yang hendak melewati Dinda begitu saja menghentikan langkahnya ketika Dinda memanggilnya.

Dinda berdiri dan berhadapan dengan Raka yang memalingkan wajahnya, enggan menatap sang istri. Padahal bisanya bucin mulu.

"Lu masih marah?" Tanya Dinda namun Raka hanya memilih diam.

"Lo jangan kekanak-kanakan, ngambekan kek anak kecil, ingat Lo udah tua udah punya anak. Seharusnya Lo bisa menjadi kepala keluarga dan ayah yang baik bukan kek gini, ada masalah lu ngehindar, diam aja," ucap Dinda namun Raka namun seakan tak berpengaruh pada Raka.

Raka akui dia memang salah karena marah pada Rayhan karena hanya masalah handphone doang. Tapi percayalah dia hanya ingin menjahili Rayhan saja, agar anak itu tak melakukan kesalahan yang sama, meskipun Raka juga tau kalo Ray waktu itu hanyalah bercanda.

"Lagian lu juga udah beli handphone baru kan? Lalu kenapa Lo masih tetap diam in rayhan, please rak gue mohon Lo juga harus ngertiin perasaan Rayhan."

"Rayhan hari ini ikut olimpiade yang diadakan di sekolahnya karena ia ingin mengganti handphone Lo yang dia rusak, Rayhan masih kecil dia udah bertanggung jawab atas apa ia perbuat. Dan gue mohon Lo Jagan marah lagi, Ray ngelakuin itu semua demi lo."

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang