Rayhan pingsan di dekat keempat remaja tadi. Mereka berempat sangat kaget karena murid baru yang tak di ketahui namanya itu tak sadarkan diri.
Mereka berempat segera mendekati Rayhan yang sangat pucat.
"Gimana nih?" Tanya Rafael pada temannya.
"Bawa ke UKS lah," kata Rafi.
"Tapi kan kita lagi di hukum?"
"Lu tega Liat anak orang kek gini, gimana kalo seandainya lu yang ada di posisinya dan gak ada yang mau nolongin," omel rasnya.
"Yuk buruan ke UKS," kata Arga.
Arif berjongkok dan menggendong Rayhan di punggungnya lalu setelah itu mereka segera berlari ke UKS yang terletak di lantai dua.
Setelah sampai di UKS mereka langsung masuk dengan wajah panik mereka.
Di dalam ruangan ada dua siswa perempuan yang memang bertugas di UKS. Rani mendekat pada kasur yang memang di sediakan di ruangan itu
"Kenapa Rif?" Tanya Rani pada Arif yang membawa Rayhan tadi."Tadi kita di hukum terus dia pingsan."
"Dia siapa? Kok gue belum pernah liat dia," kata Luna.
"Anak baru keknya," kata Rafael menjawab ucapan Luna.
"Bu Nadya mana?" Tanya Arga.
"Bu Nadya tadi pulang, ada urusan penting."
"Yaudah kalo gitu kan lu berdua udah berpengalaman jadi tolong lu periksa dia kenapa," suruh Arsya.
"Berpengalaman apaan, gue bukan dokter," kata Luna.
"Kan calon," kata Arsya membuat Luna tersipu malu, karena Luna memiliki cita cita jadi dokter seperti orangtua dan kakaknya.
Tanpa berkata apa-apa lagi mereka mulai memeriksa penyebab dia pingsan.
"Gimana? Dia gak papakan?" Tanya Arif tak sabaran.
"Tenang aja, dia cuma kecapean dan sepertinya maagnya tadi kambuh," kata Rani menjelaskan.
"Syukurlah," kata mereka berempat.
"Kalian mau ke kelas?" Tanya Luna menatap teman temannya.
"Gak, gue mau jaga dia aja," kata Arif.
"Kalo si Arif mau tetap disini, kita juga tetap disini. Lagian sekalian istirahat juga. Capek banget tadi untung aja gue kagak gosong," kata Arsya.
"Ok kita berdua ada urusan. Setelah dia bangun suruh dia minum obat" kata Luna.
"Sipp."
Rani dan Luna keluar dari UKS meninggalkan ke empat remaja yang masih terbaring dengan wajah pucat.
"Dia siapa yah kira kira," kata Arga.
"Entah, kita aja baru ketemu sama dia."
"Eh tapi bisa aja dia murid baru yang membuat para murid heboh karena ia datang dengan kak Dinda dan tadi juga kak Dinda yang nganter dia."
"Cuma Dateng bareng aja, kok sampe heboh banget."
"Iyalah, kak Dinda kan guru paling cantik di sekolah ini bahkan semua siswi perempuan disini gak ada yang bisa ngalahin kecantikannya."
"Lebay lu."
"Itu kenyataan, gue aja naksir sama dia."
"Hahah lu naksir sama kak Dinda, itu bagai langit dan bumi bro."
Arsya yang hendak membalas ucapan Rafael harus ia urungkan ketika Rayhan mulai sadar.
Rayhan membuka padanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat adalah keempat remaja yang di hukumnya tadi sedang tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan Story
Cerita PendekIni kisah seorang anak laki-laki, yang bernama Rayhan. Lebih tepatnya, Rayhan Saga Febriano. Anak laki-laki itu kini telah genap berusia empat belas tahun. Sudah cukup besar untuk mengerti bagaimana perjalanan hidupnya selama tujuh tahun terkahir in...