26. berbohong

1K 73 8
                                    

20 Februari.

Rayhan terbangun di pagi hari setelah jam 06.15 dia pun segera ke ke kamar mandi.

Dinda dan Raka tadi malam memang berkencan layak nya remaja yang baru mengenal cinta. Dan selama mereka menghabiskan waktu berdua Raka tak henti hentinya bersikap romantis membuat orang lain yang melihat mereka jadi iri.

Raka dulu mantan playboy dan berubah ketika Dinda hadir, wanita yang sangat sulit ia taklukkan bahkan ia harus bersaing hampir seluruh cowok yang ada di sekolahnya demi mendapatkan Dinda. Dan pilihannya memang tidaklah salah, ia selalu bahagia berada di sisi Dinda di tambah sekarang ada Rayhan yang melengkapi kehidupan mereka berdua.

Namun, Dinda yang baru saja keluar dari toilet di sebuah restoran terkejut melihat seorang wanita yang mendekati Raka.  Bahkan wanita itu tanpa rasa malu meminta nomor ponselnya, dan dapat Dinda lihat Raka menyerahkan nomornya dengan senang hati bahkan menggoda wanita itu.

Dinda tentu saja marah, bukankah ini waktu untuk bersenang senang namun bukannya senang Dinda malah cemburu. Ia keluar dari restaurant dengan marah dan pulang ke rumah dengan menggunakan taxi meninggalkan Raka bersama wanita itu.

***

Rayhan sampai di kelas yang masih sepi hanya ada beberapa siswa termasuk Daniel.

Rayhan duduk tenang di kursi nya
Dan beberapa menit kemudian kelas udah ramai.

Aldi yang baru datang bersama Samuel langsung menuju meja Rayhan. Dengan senyum khas remaja rupawan itu, senyum yang jarang ia tunjukkan pada siswa siswa lain.

"Congratulations karena lu bisa juara dua. Gue benar benar gak nyangka," kata Aldi menjulurkan tangannya bermaksud bersalaman dengan Rayhan.

"Thanks," ucap Rayhan hendak menerima uluran tangan Aldi namun Aldi dengan cepat menarik kembali tangannya membuat tangan Rayhan menggantung di udara. Sedangkan Samuel terkekeh kecil.

"Sorry gue gak biasa bersentuhan dengan orang yang miskin kek elu," ucap Aldi merendahkan.

Di sekolah ini memang yang mereka tahu Rayhan bisa sekolah disini karena beasiswa dan bukan dari keluarga kaya sehingga banyak yang tak ingin berteman dengannya. Katanya tidak selevel dengan siswa siswi yang rata rata memang berasal dari kalangan atas.

"Dan gue gak pernah mau berteman dengan orang yang miskin kayak Lo, seharusnya Lo itu gak ada di sini. Orang miskin gak punya harta gak pantas sekolah di sekolah yang elit  bisa bisa nama sekolah ini tercemar," lanjut Aldi sambil menatap tajam Rayhan yang hanya menatap polos pada dua remaja itu.

"Harta bukan segalanya," ucap Rayhan menatap tepat mata Aldi.

"Lo bilang apa? Coba ulang," ucap Aldi yang mulai meninggikan nada suaranya.

"Harta tidak akan di bawa mati, justru harta lah yang membuat manusia menjadi lupa diri," ucap Rayhan dengan keberanian yang entah dari mana.

"Hahah jelas jelas harta itu segalanya. Tanpa harta lu gak bakal bisa hidup, lu makan pake uang, semuanya dari uang dan karena harta jugalah kita jadi terpandang sedangkan yang miskin bakal terus berada di bawah dan selalu di pandang rendah."

"Lebih baik hidup sederhana namun bahagia dari pada harus memiliki segalanya tapi tak pernah bisa menghargai orang lain yang lebih rendah darinya."

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang