Salah ngasih hadiah

1K 80 21
                                    

Seperti janjinya kemarin, Arziel kini datang ke ruang rawat anaknya Raka. Baru akan membuka pintu, raka muncul dari belakangnya dan menghentikan aksinya itu.

"Mau ngapain lo?" tanya raka setelah arziel berbalik menghadap nya.

"Mau jenguk in dede gemes, pasti gemesin banget kayak gue, kan gue imut" katanya.

Raka memutar bola matanya, mendengar kalimat yang keluar dari mulut sahabat nya itu. Ingatkan lah arziel jika ia sudah berumur 30-an.

"Lo dari mana rak?"

"Nganter istri gue pulang."

Arziel langsung panik mendengar penjelasan raka.

"Terus anak lo, lo tinggal sendiri disini, gak takut jika ada yang nyulik."

"Anak gue gak akan ada yang nyulik, dia bisa jaga diri sendiri. Lagian waktu gue tinggal ia masih tidur," balas raka.

"Terus kalo dia bangun, nangis nyari elu atau ibunya gimana. Tega banget lu ninggalin dia tanpa di jaga seseorang."

Raka bingung, maksud arziel itu apa. Orang rayhan udah gede, gak bakalan nangis kalo cuma di tinggal bentar.

"Maksud lo?"

"Maksud gue, masa lo tega ninggalin bayi lo sendirian di rumah sakit ini tanpa ada yang jaga. Nanti anak lo yang masih piyik itu di ambil orang, baru deh lo nyesal."

Raka terdiam mendengar penjelasan arziel, saat ibu, raka tengah menahan tawanya, ternyata arziel tidak tahu jika anaknya itu udah remaja yang dipikiran arziel ray itu masih bayi.

"Nama anak lo siapa?" tanya arziel, kemarin ia lupa menanyakan nama si bayi gemes menurut arziel.

"Rayhan saga febriano."

"Udah berapa bulan?"

"Hah?" tanya raka tak ngerti.

"Anak lo umurnya udah berapa bulan?" ulang arziel memperjelas.

"14," jawab raka singkat dan jelas.

Arziel hanya menganggukkan kepalanya "kayaknya cocok deh ini baju, gue belinya emang untuk anak satu tahun ke atas."

"Nih buat anak lo, suruh pakai ya, semoga aja gak kebesaran. Gue beli ini semalam sambil ngebayangin betapa lucunya anak lo nanti kalo Akai ini pasti tambah gemes."

Raka menerimanya dengan senang hati "ngapain sih pake repot repot segala, beliin ini. Lagian gue juga gak yakin anak gue bakal mau make ini, belum tentu nih barang cocok buat dia pake."

"Pasti cocoklah gue yakin 100%."

"Terus kalo gak cocok jaminan nya apa?" tanya raka sengaja.

"Gue push up 100 kali di depan."

"Yakin nih? Gak bakalan nyesal lo," kata raka dengan senyum jahilnya.

"Yakinlah. Kalo cocok sama dia lo yang push up 100 kali."

"Ok deal." kata mereka berdua sambil berjabat tangan.

Tak tahu saja jika si raka sedang menyeringai penuh kemenangan, soalnya gak mungkin si ray mau make pakaian dan sepatu khusus buat bayi.

"Yaudah yuk masuk."

Raka masuk diikuti arziel. Arziel mengedarkan pandangannya mencari bayi yang sedang tertidur. Namun ia tak bisa menemukan sosok bayi berumur 14 bulan itu.

"Rak anak lo mana?" bisik arziel.

"Itu," jawab raka menunjuk kearah rayhan yang tertidur pulas.

 Rayhan StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang