Bab 47: Masih Belum Berpengalaman

9.4K 1.3K 0
                                    

"Kakak Ketiga, apa otakmu telah dicuci juga?"

'Apa maksudnya jika dia bisa mengalahkan wanita itu?'

'Lengan dan kaki Yan Jinyi sangat kurus bahkan aku bisa menjatuhkannya.'

'Ah, pria itu masih belum berpengalaman.'

Huo Zihang menggelengkan kepalanya dan berkata, "Karena kau adalah adik perempuanku, aku menyarankanmu untuk segera menyalinnya. Selesaikan secepat mungkin."

'Bahkan Kakak Ketiga ada di pihak Yan Jinyi?'

'Bagaimana wanita itu menyihir semua orang!?'

Melihat Huo Zihang pergi, Huo Qingyuan sangat marah sampai hatinya mulai sakit. Akhirnya tidak bisa menahan amarahnya, dia berlari keluar dari ruang belajar.

Dia mengambil ponselnya, mencari nomor Huo Xishen, dan menelepon nomor itu.

Yang dia dengar hanyalah bunyi bip.

'Ponselnya mati secara otomatis karena baterainya hampir habis?'

'Sialan!'

'Yan Jinyi, aku belum selesai denganmu!'

Huo Qingyuan berkompromi pada akhirnya dan mengutuk Yan Jinyi sambil menyalin 'Nasihat untuk Wanita' pada beberapa lembar kertas baru.

⚫⚫⚫


Hal pertama yang dilakukan Huo Zihang ketika dia tiba di ruang tamu adalah menanyakan keberadaan Yan Jinyi.

"Nyonya Muda Kedua sudah tidur," jawab Zhang Guoquan, menunjuk ke secangkir teh susu di atas meja makan yang terlihat sangat lezat. Dia melanjutkan, "Nyonya Muda Kedua secara khusus meninggalkan itu untuk kau coba, Tuan Muda Ketiga."

'Teh susu?'

'Apa Yan Jinyi tidak tahu bahwa aku benci minuman yang disukai wanita?'

Tapi...

Huo Zihang berjalan untuk memasukkan sedotan ke dalam gelas sebelum menyesap teh susu, setelah itu aroma teh susu yang kuat memenuhi mulutnya.

Huo Zihang mengangkat alisnya tinggi-tinggi dan berpikir, 'Ternyata teh susu sangat enak!'

Sambil menyeringai, dia bertanya, "Paman Zhang, apa dia secara khusus membelikan ini untukku?"

"Eh, dia tidak mengatakannya, tapi dia menyuruhku memberikannya kepadamu saat kau pulang."

'Kalau begitu, ini dibeli khusus untukku!'

Huo Zihang meminum seteguk lagi dan bertanya, "Apa Huo Qingyuan mendapatkannya?"

"Hah?"

"Apa Yan Jinyi membelikan teh susu untuk Huo Qingyuan?"

Tiba-tiba menyadari sesuatu, Zhang Guoquan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak."

Hah!

Huo Qingyuan selesai menyalin 'Nasihat untuk Wanita' pada pukul dua belas tengah malam.

Saat Yan Jinyi bangun, dia baru saja menyelesaikan mimpinya.

Dalam mimpi itu, dia kembali ke Benteng Awan Hitam dan melanjutkan perannya sebagai gangster.

'Ah... kenapa sangat menyenangkan untuk diikuti kemanapun aku pergi oleh sekelompok bawahan?'

Saat Yan Jinyi memikirkannya, dia melihat Huo Zihang berjalan dari tangga dengan segelas teh susu.

"Teh susu rasanya cukup enak."

"Ya, itu benar."

'Mendapatkan tiga cangkir teh susu dengan harga dua cangkir juga merupakan tawaran yang bagus. Tan Sangsang dan aku masing-masing memiliki satu tantangan dan sayangnya, kami tidak bisa menyelesaikan yang ketiga. Jika tidak, kenapa Huo Zihang mendapatkan keuntungan seperti itu?'

"Kau bangun khusus untuk membuka pintu untuk Huo Qingyuan?"

"Iya."

Huo Qingyuan sudah mendengar suara mereka dari luar. Berdiri di dekat pintu, dia merenungkan apakah dia harus marah pada Yan Jinyi atau berpura-pura menyendiri dan acuh tak acuh ketika dia melihatnya nanti.

Dia mendengar suara Kakak Ketiganya lagi.

"Huo Qingyuan pantas diberi pelajaran. Dia punya temperamen yang buruk. Kau harus menguncinya selama sehari dan memberinya pelajaran yang sulit!"

Wajah Huo Qingyuan penuh dengan ketidakpercayaan

'Sialan, Kakak Ketiga, kenapa kau menjadi pengkhianat seperti itu?'

'Siapa yang selalu mengikutiku saat kita masih kecil dan memintaku untuk melindungimu!?'

Huo Qingyuan merasa hatinya hancur.

Yan Jinyi berbaik hati membuka pintu dengan tegas.

Begitu pintu dibuka, dia melihat Huo Qingyuan berdiri di dalam dengan ekspresi marah.

Melihat kertas-kertas berantakan yang berserakan di atas meja, Yan Jinyi bertanya, "Apa kau sudah selesai menyalin?"

"Apa kau buta? Tidak bisakah kau melihat sendiri?"

Huo Qingyuan membentak dengan kasar.

Alis Yan Jinyi berkerut sementara Huo Zihang diam-diam memberinya acungan jempol.

'Huo Qingyuan, ini sudah berakhir untukmu. Kau tidak mampu memprovokasi Yan Jinyi, wanita kejam, brutal, ganas, dan berlidah tajam ini.'

Anehnya, Yan Jinyi tidak mempersulit Huo Qingyuan, dan bahkan masuk sendiri untuk memeriksanya.

"Baik, tapi tulisan tanganmu jelek. Kau bisa pergi makan sekarang."

[1] Nyonya Adalah Sosok Sensasional Di KotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang