30: Sejujurnya

118 35 21
                                    

Taehyung duduk di kursi sebrang Seokjin, sementara Sojung berada di samping Seokjin. Setelah tertangkap basah oleh Taehyung, baik Seokjin maupun Sojung belum ada yang membuka suara.

Mereka masih tutup mulut. Sembari berpikir, kalimat macam apa yang bisa menyelamatkan mereka―yang malam ini tertangkap basah sedang bermesraan.

Sojung merutuki dirinya diam-diam. Tapi dia juga menyumpah-serapahi Seokjin. Kepalanya menoleh, matanya menyipit, namun tatapannya begitu tajam. Seokjin yang melihatnya sampai dibuat merinding.

Seokjin tahu, Sojung pasti marah padanya. Dia juga mengaku bahwa dia salah. Tapi ... menurutnya, hubungan mereka tak seharusnya disembunyikan lebih lama lagi. Biar saja Taehyung tahu. Toh, itu tak akan memengaruhi hubungan mereka. Seokjin dan Sojung nantinya justru bisa semakin terbuka, menunjukkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

"Taehyung-ssi!"

Sejujurnya, Seokjin sudah membuka mulutnya. Hampir bersuara. Tapi kekasihnya selangkah lebih cepat. Yang Sojung sudah ingin mengakhiri atmosfer canggung yang terus menekannya.

"Mengenai yang tadi kau lihat―"

"Aku tidak melihat apapun," jawab Taehyung cepat, memotong kalimat yang Sojung lontarkan.

"Tapi tadi―" Seokjin berbicara, namun kalimatnya tak dapat selesai.

Taehyung menghela napas. Menatap Seokjin dengan tatapan menyelidik. Tak berlangsung lama, lantaran Taehyung langsung melempar tatapan ke arah lain. "Sudah malam, hanya sedikit pegawai yang masih ada di sini. Ditambah kalian berdua bekerja di ruang rapat, jauh dari jangkauan mata pegawai yang masih bekerja lembur. Jadi ya―"

"Taehyung, ini tak seperti yang kau kira!" Seokjin balas menyela kalimat Taehyung. "Aku dan Sojung benar-benar sedang bekerja. Kami―maksudku; aku, mengganggu Sojung sebentar karena jenuh. Aku mengambil sedikit waktu untuk istirahat. Aku juga berani bersumpah, tak akan ada hal yang ingin kulakukan pada Sojung lebih dari itu."

Taehyung menyandarkan tubuhnya pada kursi. Dia meletakkan jemarinya di samping pipi kiri. Melempar tatapan sembarang sambil berdehem. Yang Sojung yakin sekali ... bahwa Cho Taehyung sedang berusaha menyinggung kecupan pipi yang Sojung terima dari Seokjin.

Sialan!

Alih-alih marah seperti biasa, saat tatapan Taehyung dan Sojung bertemu, gadis itu malah sengaja tertawa canggung. Menggaruk pelipisnya yang sama sekali tak terasa gatal.

Ahn Seokjin mulai gelisah. Dia semakin merasa tak nyaman akan suasana ini. Dia lantas berdehem, memecah suasana yang tak dia harapkan. Dia sudah putuskan, bagaimanapun anggapan Sojung nantinya ... hari ini juga, Ahn Seokjin akan menyudahi semuanya.

Dia menatap Taehyung dengan yakin. "Geurae. Aku akan katakan yang sebenarnya."

Kalimat Ahn Seokjin menarik perhatian Yang Sojung. Dia menatap ke samping, dengan tatapan tak percaya sekaligus terkejut. "Ahn Seokjin-ssi!"

Taehyung kembali melipat tangannya di depan dada. Dia menunggu Ahn Seokjin mengakui semuanya. Walau kemarin dia sudah dengar kecurigaan Yerin―dan dirinya sendiri yang mematahkan anggapan itu, Taehyung tetap penasaran. Mengenai apa yang terjadi di antara Seokjin dan Sojung.

"Aku dan Yang Sojung, memang memiliki hubungan. Kurang lebih ... seperti hubunganmu dengan Yerin," kata Seokjin yakin, tanpa menoleh ke samping―arah tempat kekasihnya duduk, yang kurang setuju atas pengakuannya malam ini.

Taehyung menarik kedua sudut bibirnya, melempar tatapan ke arah lain. Laki-laki itu menaruh ibu jari dan telunjuknya di dagu. "Kupikir kecurigaan Yerin salah. Tapi ternyata dia benar. Justru aku 'lah, yang telah salah mengira."

Him; SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang