51: Manipulasi

88 26 21
                                    

Agustus, 2015

Sojung melangkahkan kakinya menuju ruangan atasannya. Di tangannya membawa beberapa berkas―yang akan dia serahkan pada atasannya.

Sojung mengerutkan dahinya, ketika pintu ruangan di samping ruang atasannya terbuka lumayan lebar. Yang Sojung berjalan mendekat, berniat untuk menyapa dan akhirnya menutup kembali pintu yang terbuka itu.

Namun, langkah Yang Sojung berhenti di pijakan terakhir. Samar-samar ia mendengar tawa Kepala divisi lain, bersama dengan rekan sebaya Sojung. Rasa penasarannya meningkat saat namanya disebut dalam perbincangan menarik itu.

"Kita berhasil memanipulasi, mengalahkan Yang Sojung, dan menjadi juara pertama."

Sojung yakin tidak salah dengar. Mereka ... memanipulasi hasil akhir kompetisi. Ini benar-benar mengejutkan. Yang Sojung mendadak marah.

Sojung bisa saja langsung masuk dan menemui mereka berdua, tapi Sojung yakin akan ada hal yang berimbas padanya kalau dia melakukan itu sekarang. Yang Sojung harus bisa lebih tenang. Dia tidak boleh bertindak ceroboh.

Kakinya lantas melangkah mundur, dia menghembuskan napas sejenak, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruangan Kepala Editorial.

Sojung masuk dan menyerahkan dokumen yang diminta. Dia kembali dan berjalan sesegera mungkin. Dia harus segera berbagi mengenai apa yang dia lihat, jika bukan rekan timnya, setidaknya Ahn Seokjin yang harus dia beritahu lebih dulu.

"Ahn Seokjin-ssi ...."

"Eo, Sojung-ssi. Wae?" Ahn Seokjin memundurkan kursinya, menjauh dari layar monitor dan mengalihkan fokusnya pada gadis yang barusan datang memanggilnya.

"Mau pergi ke dapur dan buat kopi sebentar? Ada hal yang ingin kusampaikan padamu," ujar Sojung.

"Kenapa tidak di sini saja? Hal apa yang ingin kau sampaikan?" tanya Seokjin. "Katakan saja, aku yakin Taehyung tak akan mendengar."

"Benar. Aku tidak akan mendengar pembicaraan kalian," sahut Taehyung dalam sekatnya.

"Nah! Kau menyahut karena mendengar kami 'kan?" Yang Sojung langsung membalas sahutan Cho Taehyung.

"Bukan. Aku benar-benar sama sekali tidak tertarik dengan topik kalian yang membosankan. Aku tak akan mendengarkan apapun!" balas Taehyung lagi.

Sojung menggeram karena Taehyung. "Auh, jinjja!"

Matanya beralih lagi pada Ahn Seokjin. Ditatapnya mata Ahn Seokjin dengan dalam dan penuh penekanan. Matanya terbuka lebih lebar lagi sambil memasang ekspresi menyeramkan―bagi Ahn Seokjin―hingga membuat laki-laki itu akhirnya memilih mengalah.

"Geurae, geureom." Ahn Seokjin langsung bangun dan menata mejanya sejenak. Dia memutar tubuh Yang Sojung dan mendorongnya menuju dapur. "Kajja!"

°・Him; Seokjin・°

Ahn Seokjin mendekatkan bagian belakangnya pada meja penyangga. Dia berdiri berlawanan arah dengan kekasihnya―yang sibuk menekan tombol di mesin pembuat kopi.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Ahn Seokjin.

Sojung membuang napasnya lewat tiupan sejenak, sebelum menatap Ahn Seokjin dan mengatakan, "Mengenai kekalahan kita. Sebenarnya ... pemenang yang beberapa waktu lalu diumumkan, adalah pemenang hasil manipulasi."

Seokjin spontan membelalakan matanya. "Maksudmu ... mereka tidak benar-benar menang? Harusnya kita ... yang jadi juaranya?"

Sojung mengambil gelas yang tadi menjadi wadah jatuhnya air kopi. Dia memberikan gelas itu pada Seokjin, dengan sedikit tujuan menarik atensi dan emosi laki-laki itu agar Ahn Seokjin tak terlalu berekspresi.

Him; SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang