Sojung baru saja tiba di depan gedung perusahaan. Dia melihat dua mobil polisi pergi ke arah luar. Dia langsung berlari dan menuju lantai atas. Di sana, Sojung langsung menemui rekan-rekannya.
"Bagaimana?" tanya Sojung.
Yerin langsung menghampirinya dan memeluknya. Sementara Umji mengangkat bahunya ke atas dan berkata, "Kau terlambat. Mereka sudah dihakimi oleh Kepala Eksekutif. Kepala Han dan Im Nayeon dipecat tanpa tanda hormat. Mereka juga akan dipenjarakan atas tuduhan penipuan dan pelenyapan bukti-bukti."
"Eonnie, kau tahu seberapa menyesalnya aku saat ini?" Yerin mengeluarkan pertanyaan, namun gadis itu juga yang akhirnya menjawab pertanyaannya. "Sangat banyak! Sangat menyesal!"
Sojung mengusap tangan Yerin yang melingkar di pinggangnya. "Gwaenchana, jinjja."
Saat Yerin melepas pelukannya pada Sojung, saat itu juga Taehyung menatap Sojung dengan senyuman penuh arti. Kepalan tangan Taehyung berikan pada Sojung. "Akhirnya, kebenaran yang menang."
Sojung menyambut uluran kepalan tangan Cho Taehyung. Kedua kepalan itu saling menabrak, sebelum keduanya tertawa. "Sudah kubilang, cepat atau lambat pasti mereka akan ketahuan."
Taehyung mendecih menanggapi kalimat Sojung. Namun, dia segera tersenyum dan mengajak yang lain pergi makan siang bersama, termasuk Sojung. "Berhubung aku sedang merasa puas, kali ini aku akan traktir kalian semua."
Sojung ikut tersenyum bahagia ketika melihat yang lain tersenyum senang karena akan makan gratis. Namun rupanya gadis itu tidak akan ikut serta kali ini. Lantaran yang dia katakan, "Aku harus bertemu dengan Kepala, setelah itu langsung pulang. Aku tidak bisa ikut kali ini, jadi bersenang-senanglah kalian tanpa aku."
"Ah, wae?" Taehyung bertanya dengan nada menuntut. Dia menggelengkan kepalanya, lalu berusaha sekali lagi meyakinkan Sojung untuk ikut bergabung. "Hari ini Ahn Seokjin berangkat ke luar negeri, aku yakin kau akan kesepian. Jadi, bergabunglah dengan kami. Jangan menyendiri."
Kekhawatiran Taehyung, membuat Sojung bergidik ngeri. Dia tertawa canggung, menutupi perasaan sebenarnya. "Aku tidak apa-apa. Kau tahu, kakakku datang berkunjung. Jadi, aku tak sendirian."
"Benarkah?" Yerin bertanya. "Dia dapat jatah cuti sepertimu? Kenapa dia mengunjungimu di hari kerja begini?"
"Aku juga tidak tahu, karena aku belum sempat bertanya," jawab Sojung. Gadis itu lanjut bergegas, dia pamit untuk menemui Kepala Editorial. Sekaligus menutup perjumpaan dengan rekannya hari ini. "Aku pergi sekarang. Bersenang-senanglah, semuanya!"
°・Him; Seokjin・°
Sudah kembali, kini Sojung melangkah masuk ke dalam apartemennya. Tanpa mengucap kata apapun, Sojung langsung duduk di samping Yeonseok yang sedang serius menonton acara TV. Kepalanya ia sandarkan di bahu Yeonseok, lalu napasnya ia hembuskan perlahan.
"Ah, kau sudah datang," celetuk Yeonseok. "Mau menjelaskan semuanya padaku sekarang?"
Sojung menggelengkan kepalanya dengan perlahan. "Aku mau telur kukus, juga alkohol."
"Yak!"
"Oppa!" Sojung memecah semua emosinya. Dia menangis, merasa sedih sekaligus sebal. Belum apa-apa, dirinya sudah merindukan Ahn Seokjin. Gadis itu merasa butuh sosok Seokjin di saat seperti ini. Sojung rasa, Sojung sudah terbiasa dengan Ahn Seokjin dan akan selalu membutuhkan laki-laki itu.
"Yeonsoo-ya, wae?" Yeonseok merapihkan rambut Sojung dan menyelipkannya ke belakang telinga. Membiarkan adiknya menggunakan bahunya untuk bersandar dengan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him; Seokjin
FanfictionYang Sojung adalah pegawai di salah satu perusahaan penerbit yang ada di Kota Seoul, Korea Selatan. Luka patah hati mengantar atensinya pada pegawai baru―yang beberapa waktu lalu, sebenarnya telah mengatakan perasaannya. Setelah sekian waktu berlalu...