Gadis penuh ambisi dengan semangat dan kecerdikan otaknya yang bekerja, Yang Yeonsoo dewasa; Yang Sojung, adalah orangnya. Gadis itu berhasil, membuat para audience―petinggi di perusahaan tempatnya pekerja―berinteraksi dengannya.
Yang Sojung menarik banyak perhatian para petinggi. Dia membuat mereka bertanya, mereka berkomentar, dan mereka memuji jawabannya yang bijaksana.
Jauh dalam hatinya, Yang Sojung menghela napas dengan sangat ringan. Penuh rasa bangga, akan dirinya. Dia bahkan bilang pada dirinya, "Kau berhasil! Kau sudah melakukan hal hebat dengan baik!"
Tak hanya itu, Yang Sojung juga sempat bilang dalam hatinya, "Appa ... aku berhasil. Entah sekarang kau melihatku atau tidak, tahu keadaanku atau tidak ... cepat atau lambat kau pasti tahu bahwa aku bukan sampah di masa depan, seperti apa yang dulu kau bilang."
"Yeonsoo-ya, *neon jarhago isseo!"
Yang Sojung memberikan salam penutup untuk presentasinya. Dia membungkuk sembilan puluh derajat. Mendapat tepuk tangan dari para manusia yang terlibat, lalu kembali ke luar ruangan menemui tim-nya yang menunggu dengan debaran jantung luar biasa.
Senyum di wajah Sojung yang super cerah, membuat semua anggota tim-nya tahu akan apa yang terjadi di dalam ruang rapat besar. Mereka semua ikut menghela napas lega dan tersenyum untuk kebahagiaan Yang Sojung.
"Cho Taehyung-ssi, sepertinya akan banyak uang yang kau keluarkan malam ini," ujar Sojung basa-basi. "Belum lagi ... untuk janjimu besok."
Seokjin yang duduk di kursi sebelah Sojung berdiri menimpali, "Aku menyesal karena kau harus mengeluarkan banyak uangmu untuk kami."
Taehyung mendesis, menggertakan giginya untuk Ahn Seokjin. "Ahn Saekki, jinjja!"
"Tapi aku merasa bahagia karena kita bersenang-senang bersama," celetuk Umji. Mata gadis intern itu beralih pada Yang Sojung, "Sunbae, jarhasseo! Aku berterimakasih sekali padamu."
Sojung menarik kedua sudut bibirnya, merasa terharu. "Tapi ... ini bukan akhir. Kita masih belum tahu akan menduduki peringkat berapa naskah kita. Kalaupun nantinya belum menang, kumohon maafkan aku ... dan mari kita perbaiki kesalahan, agar tak terulang di masa depan."
Seokjin bangun dari kursinya. Dia meraih pinggang Sojung dan mengajak gadis itu berjalan beberapa langkah ke depan. Tangannya dan Sojung, diikuti Taehyung sampai Seungkwan bersatu dan menindih satu sama lain.
Di hitungan ketiga, mereka mengangkat tangannya bersamaan. Sambil berteriak, saling menyemangati satu sama lain. "Fighting!"
°・Him; Seokjin・°
Akhir pekan ini sepertinya akan jadi salah satu akhir pekan yang menyenangkan. Sebab pasalnya, Taehyung mengajak semua anggota Tim Sojung berkumpul di lapangan tenis.
Mereka semua sudah di sini sekarang. Sojung dan Seokjin memakai warna baju yang selaras namun tidak mencolok, begitu juga dengan Taehyung dan kekasihnya. Sementara Umji dan Seungkwan, mereka memakai warna baju yang mereka suka.
Saat tahap pembagian tim, Umji menolak ketika harus berpasangan dengan Seungkwan sementara Seokjin dan Taehyung bersama kekasihnya. "Tidak, bukan begitu. Tapi pasti akan membosankan kalau timnya kita tidak acak. Bertanding dengan pasangan sendiri ... apa Taehyung dan Seokjin Sunbae yakin tidak akan mengalah begitu saja? Sangat mustahil jika tidak begitu."
"Ah, geurae! Aku setuju! Mari kita acak!" celetuk Yerin mendukung Umji.
"Kita bagi dua tim," kata Sojung. "Setelah itu karena tidak memungkinkan untuk bermain dengan tiga orang pertim, maka kita akan pecah menjadi tiga tim lagi. Satu lawan satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Him; Seokjin
FanfictionYang Sojung adalah pegawai di salah satu perusahaan penerbit yang ada di Kota Seoul, Korea Selatan. Luka patah hati mengantar atensinya pada pegawai baru―yang beberapa waktu lalu, sebenarnya telah mengatakan perasaannya. Setelah sekian waktu berlalu...