24: Yeonseok

133 25 27
                                    

Hari berikutnya, Seokjin memulai harinya dengan membersihkan diri, sarapan ... lalu kembali ke kantor. Beberapa hari ditinggal, pekerjaan Seokjin pasti banyak yang menumpuk. Belum lagi, pekerjaan Sojung. Kalau pekerjaannya selesai dan masih punya sedikit waktu luang, Seokjin rasanya ingin membantu Sojung untuk menyelesaikan tugas gadis itu.

Namun, belum terpenuhi niatnya, gadis yang membuat pikirannya gelisah itu mengiriminya pesan. Seolah tahu, apa yang sudah ia niatkan pagi ini.

Yang Sojung
Aku tahu, mungkin aku pernah
beberapa kali meminta bantuanmu
untuk menyelesaikan tugasku.

Tapi karena untuk kali ini aku tidak
meminta bantuanmu, jadi tolong
jangan sentuh tugasku! Kau mengerti?

Seokjin mengulas senyumannya, seiring dengan waktu ia membaca pesan singkat yang dikirim oleh Sojung. Tanpa sadar, jarinya menekan tombol panggil pada kontak Sojung.

Huh, harus Seokjin akui. Tak mendengar suara Yang Sojung selama beberapa jam, rasanya Seokjin sudah seperti laki-laki yang diselimuti rasa rindu.

Sayang sekali, wajahnya yang manis berubah jengkel lantaran Sojung menolak mentah-mentah panggilannya. Menjawab telfon darinya ... memangnya akan menimbulkan masalah?

Yang Sojung
Yak! Jangan menelfonku!
Kakakku ada di sebelahku, kami
sedang sarapan bersama. Aku tak
mau dia salah paham.

You
Kenapa salah paham?
Memangnya ada yang salah
dari kita?

Yang Sojung
Ah, molla!
Intinya jangan menghubungiku,
dan jangan berani-berani kau
sentuh tugasku. Mengerti?

Lagi-lagi Seokjin mengukir senyumannya, hanya karena membaca balasan pesan dari Sojung. Gadis itu sepertinya tidak ingin kakak laki-lakinya tahu bahwa dia ... belakangan ini sangat dekat dengan Seokjin.

°・Him; Seokjin・°

Sojung tersentak saat kakaknya menyentuh pundaknya. Laki-laki itu baru saja kembali dari dapur sehabis menyeduh teh melati yang selalu Sojung sediakan di apartemennya.

"Oppa, kau mengejutkanku!" protes Sojung saat melihat laki-laki yang bersamanya itu mulai duduk di kursi sebelahnya.

"Mengejutkanmu? Kenapa aku begitu?" tanya balik kakak Sojung, Yang Yeonseok. Laki-laki itu lantas menuangkan teh yang ia seduh ke dalam cangkir Sojung, kemudian menunggu adiknya menjawab pertanyaannya.

"Lupakan. Kenapa kau penasaran?" Sojung yang justru bertanya balik, akhirnya membuat Yeonseok menyenderkan bahunya di atas kursi lalu menatap Sojung dengan super malas.

Yeonseok mengangkat satu sudut bibirnya kemudian, matanya menatap Sojung dengan maksud menggoda. "Ada yang kau sembunyikan dariku? Hm? ... uri Yeonsoo-ya."

Sojung menggelengkan kepalanya. Dia membalas, "Apa yang harus kusembunyikan darimu? Memangnya sejak kapan aku punya rahasia dan merahasiakannya darimu?"

Yeonseok memutar bola matanya, lalu tertawa kecil setelah itu. "Ne, ne. Arasseo, arasseo."

Sojung mengulang perkataan Yeonseok dengan nada mengejek. Dia memang sedikit jengkel dengan Yeonseok, tapi niat dia sebenarnya melakukan itu adalah untuk membalas perbuatan Yeonseok yang tadi sempat menggodanya.

Him; SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang