28. Ketika Jaeger dan Grice Bertemu (2)

822 86 7
                                    

“Maaf lama, dari toilet dulu ta– … Mikasa,”

Iris emerald dan obsidian bertemu, suara-suara yang ada di sekitar mereka mendadak hilang, membuat kalau hanya ada mereka berdua di sana. Tubuh berdiri mematung, masih menatap tidak percaya dengan apa yang berdiri di depan mereka. Memakai pakaian dengan warna yang senada. Abu-abu. Membuat suatu keyakinan muncul dalam diri Eren. Ya Allah, cantiknya jodohku.

“Er–”

“Aku sangat merindukanmu Mikasa, kenapa kau tiba-tiba pergi? Kenapa tidak menungguku dulu? Kenapa kau tidak memberi kabar selama 7 tahun ini? Kau selalu saja membuatku khawatir Mikasa,”

Eren menyambar tubuh Mikasa dan memeluk gadisnya itu erat-erat, seakan tidak ingin Mikasa pergi jauh darinya lagi. Mikasa membalas pelukan erat Eren, air mata yang sedari tadi ditahannya akhirnya lolos. Jatuh membahasi pipi dan bahu pria itu.

“Aku juga sangat merindukanmu Eren,”

“Eh, jangan menangis, kau mau membuat riasanmu luntur, hmn?” tanya Eren sembari mengusap air mata Mikasa dengan lembut.

“Maaf, aku terlalu bahagia bisa bertemu denganmu lagi,”

“Aku juga, kalau acara ini selesai, ayo kita pulang,”

“Ke Paradise?”

“Enggak sih, ke rumahnya kak Zeke. Soalnya dia lagi ngurus kelulusan s2 nya di sini. Kau juga harus bertemu dengan ayah dan ibu. Kurasa mereka akan menangis begitu melihatmu,”

“Apa kabar mereka?”

“Ya mereka baik-baik saja,”

Mikasa menyadari ada yang aneh, kenapa dari tadi ia merasa hanya ada dirinya dan Eren di sana? Ia pun melihat ke sekitarnya, Armin, Annie, Sasha, Connie dan Jean terlihat bisik-bisik dan menjauh dari mereka.

“Oi! Apa yang kalian lakukan? Ayo kemari!”

“Eh, istri gue mana? Gue baru sadar kalo dia gak ada!” pekik Jean yang langsung heboh.

“Pieck bersama Porco, mereka di sana,” tunjuk Annie ke seorang perempuan berambut hitam ikal yang sedang asyik berbincang dengan laki-laki berambut pirang yang modelnya di sisir ke belakang.

“Kau sudah menikah?” tanya Mikasa.

“Mereka semua sudah menikah. Yang pertama kali menikah adalah Armin dan Annie, yang kemudian disusul Connie dan Sasha, lalu Jean dan Pieck, dan setelahnya Reiner dan Historia,” jelas Eren yang duduk, lalu menyuruh Mikasa untuk duduk di sebelahnya.

“Berthold juga sudah menikah dengan Ymir, Franz dan Hannah, Marco dan Mina juga sudah menikah,” tambah Annie yang kini hanya dia yang berdiri.

“Sebagian besar kawan sekelas kita udah pada nikah semua, tinggal Eren sama Mikasa aja nih, hayo, kalian kapan menyusul?” goda Sasha yang sengaja menyenggol siku Mikasa.

“Secepatnya!” jawab Eren spontan.

“Annie, kau sudah menikah?” tanya Mikasa dibalas dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Ternyata perjodohan yang mereka lakukan saat masih sekolah dulu, berhasil.

“Kalau Sasha sebenarnya udah pernah dilamar sama koki yang kerja di restoran Paradise, kalo enggak salah namanya Niccolo. Iya benar Niccolo, orangnya ganteng sih tapi masih lebih gantengan gue. Terus si Sasha malah milih si botak,” urai Jean sembari meminum minumannya.

“Gue gak botak! Ini kepala gue udah tumbuh rambut sedikit!” seru Connie yang sedikit menarik-narik rambut bagian atasnya. “Dan gue gak nyangka bakalan jadi suaminya Sasha, iya 'kan Sha,” Sasha mengangguk.

Dandelion ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang