part 42 agree

361 18 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"jadi kapan pacar kamu di kenalin ke papa" ucap sang papa santai.

Rio dan Kevin saling bertatapan saat mendengar sesuatu yang menurut mereka benar benar keren.Sial Vano benar benar beruntung kali ini bisa memiliki sang papa yang begitu mengerti putranya.

"iya ntar Vano ajak Shela ke rumah" balas Vano.

"eghem"

"kenapa lo?haus?" tanya Vano dengan salah satu alis sedikit di angkat keatas.

"iya nih gue haus" balas Kevin

"haus kasih sayang" lanjut Kevin.

"anjay" celetuk Rio

beginilah suasana rumah Vano jika ada sahabat sahabatnya.

papa Vano kini mulai beranjak dari tempat duduk."om tinggal bentar ya"pamit papa Vano kepada Rio dan Kevin.

"iya om" balas Rio dan Kevin kompak.

****

kamar tertata rapih tanpa meninggalkan sedikit debu sama sekali.buku buku berjejer jejer di atas rak warnah putih.di sampingnya sudah ada meja belajar bewarnah putih juga.sepertinya pemilik kamar ini suka dengan warnah putih.lihat saja rambut coklat panjangnya di ikat asal asalan sehingga menyisahkan beberapa helaian rambutnya.padanganya masih fokus pada layar laptop yang menyala.

"kenapa sakit banget sih,nih kaki" gumam Shela saat merasakan nyeri di bagian kaki bawahnya."oke,Shela semangat cuman gini doang masa sakit sih"ucap Shela menyemangati dirinya sendiri.

Shela yang merasakan kamarnya sunyi kini mulai mencoba menyalakan musik melalui laptop miliknya.kemudian mulai melanjutkan kegiatanya yang sempat terhenti tadi.

baru saja Shela akan mengetik laptopnya kini sudah terhenti.karna pikiranya yang tiba tiba mengarah ke arah pacarnya.sedetik kemudian Shela mulai mengambil ponsel yang tergeletak di samping laptop.tanpa babibu Shela mulai menyalakan ponselnya.

tubuh Shela mulai merosot.saat mengetahui tidak ada notif sama sekali dari Vano."nyesel deh ngapain sih haru cek ponsel segala"sunggut Shela seketika.

"giamana ya chat duluan atau jangan?" lirih Shela saat merasakan kegundahan hatinya."nggak usah deh "lanjut Shela.kemudian mulai menaruh ponselnya ke atas meja.

Shela mencoba memfokuskan pandanganya ke arah laptop.tapi seribuh sayang Shela tidak bisah melawan kegundahan hatinya.yang mencoba ingn mengabari Vano.

"nggak papa kali ya,chat duluan kan, chat pacar sendiri" lirih Shela kemudian mulai meraih ponselnya kembali.

"jangan deh..."lirih Shela kemudian meletakan ponselnya kembali.

tanpa Shela sadari di balik pintu kamarnya sudah ada Adit yang.mengintip dari pintu kamar adiknya.tangannya menggegam ponsel setelah di rasa cukup memvidio Shela yang sedang bingung akibat tidak ada kabar dari Vano.

ALVANO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang