Part 4 Ini Perintah

1.7K 140 11
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE,COMEN AND SHARE CERITA INI KE TEMAN TEMAN KALIAN YA,  SUPAYA MEREKA SEMUA JUGA IKUT KISA ALVANO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE,COMEN AND SHARE CERITA INI KE TEMAN TEMAN KALIAN YA,  SUPAYA MEREKA SEMUA JUGA IKUT KISA ALVANO. HAPPY READING✨)


*******
Hembusan angin malam membuat tubuh Shela merasa kedinginan, vano yang melihat Shela dari spion pun segera mengurangi kecepatannya dan berhenti di tepi jalan.
Kini vano turun dari atas motor besarnya kemudian melepaskan jaket kulit hitamnya. Dan memasangkan jaketnya ke tubuh Shela yang masih duduk di atas motor.

Memang setelah makan di resto tadi Shela mengembalikan jaket vano. Dengan alasan Shela suka dengan angin malam tapi lihat la sekarang ,Shela malah kedinginan apalagi ia masih memakai seragam sekolah.

"Ehh.. ga-" belum sampai Shela melontarkan kata kata, vano terlebih dahulu mengeluarkan suara

"Ini perintah" ucap vano tegas.

Pagar hitam yang melihatkan rumah bercat putih dengan taman yang begitu  luas menambahkan kesan moderen.

"Makasih Van" ucap Shela setelah turun dari boncengan vano.

"Hmm" balas vano dingin entahlah Shela tak tahu sifat vano sebenarnya. Yang Shela tau adalah vano cowok yang suka berubah ubah.

"Btw ni jake-" sebelum Shela menyelesaikan kalimatnya vano sudah mengendarai motornya tanpa memperdulikan shela.

" Assalamualaikum, Shela pulang !" Teriak Shela yang sudah berada di ruang tamu.

" Waalaikum salam, adek ga boleh teriak teriak ih, ga baik" ucap bunda, yang berada di ruang tamu dengan tumpukan dokumen tak lupa laptop yang masih menyalah.

"Bun, Abang mana kok Shela ga liat batang hidung tuh orang" tanya Shela yang sedang duduk di samping bundanya.

" Bang adit ada di kamar dek" balas bunda ke pada putrinya kecilnya.

Shela menuju anak tangga dan sudah terlihat pintu warna putih dan terpasang foto shela dan abangnya pertanda jika itu kamar Shela.
Kini Shela segera membersihkan badannya karna ia merasa tubuhnya yang leket.

Setelah selesai memberikan badannya Shela menuju ke tempat belajar, dan membuka laptop yang bewarna putih.

**********
Hembusan angin membuat vano teringat akan seseorang yang pernah mengisi hati hatinya.

"Kenapa Lo pergi" tanya vano ke pada dirinya sendiri. Di saat vano memikirkan seseorang

"Ting"

"Ting"

"Ting"

"Ting"

Terdengar notif dari ponsel vano, yang membubarkan lamunannya. Kini vano berjalan menuju meja dan ke mudian membuka aplikasi line.

Riooo
Haluuu gyuss!!!

Kevin
Alayyy njirr!!

Riko
Biarin alay alay gini banyak yang suka.

Kevin
Iyeeee, yang suka Lo tu mbk Wati hahahaha

Rio
Bangkekkk lu

Kevin
Vanooo gantenggg tolongin gue dong...

Rio
Eh curutttt lu ngapain ngadu ke vano

AlVano
Berisik!!!

Rio
Ehhh bang vano muncul gais!!

Kevin
Alayyy Lo, gue sumpel tuh mulut lu pakek sandal Mak gue

Rio
Kamu jahattt

Kevin
@vano lu tadi kok bisa gendong Shela

Rio
Iya tuh Van  kok bisa, biasanya Lo oga ogahan ama yang namanya cewek.

Rio
Kecuali Ama dia

Kevin
2

Alvano
Gue juga ga ngerti

Setelah mengetik itu vano mematikan ponselnya tak perduli bunyi notif dari ponselnya.

Kini vano mulai mengingat kejadian tadi kenapa gue nolongin tuh cewek dan kenapa juga gue nyaman saat ada di dekatnya pikirin vano.

******
Shela yang masih berada di depan laptop yang masih menyala dengan di temani segelas susu coklat.

"Akhirnya Selesai juga.." guman Shela dengan dirinya sendiri. Kemudian Shela beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar kamar.

Pintu warna hitam terletak tak jauh dari kamar Shela. Dengan langka Gonta ganti Shela berjalan menuju kamar abangnya itu

"Cklek...." Bunyi pintu kamar Adit terbuka. Dengan spontan Adit menutup laptop hitamnya.

"Ehhh kadal lu ngapain ke kamar gue" tanya Adit ke pada adik nya yang cegingiran.
Shela yang awalnya berdiri di depan pintu, kini berlari menuju kasur empuknya.

"Kan Shela pengen mastiin kalau abanya Shela ga di culik Ama om om" jawab Shela asal, sedangkan Adit menonyor adik laknatnya itu

"Auw sakit begee" kesel Shela kepada abanya. Sedangkan Adit tertawa.

Kini Adit duduk di atas kasurnya dan menatap shela.

"Dek kalau semisal gue pergi lo-" belum sempat Adit menyelesikan ucapanya, sudah di potong terlebih dahulu oleh Shela.

" ya gue senenggg laaa, enak dong gue bisa bebas masuk kamar lu dan gue juga bisa bebas mainin barang barang lu" balas Shela setangah tertawa, tapi Adit tau Shela tak akan membiarkan dirinya pergi begitu saja.

Setelah mengatakan itu Shela berdiri dari tempat tidur dan melemparkan batal putih ke muka abanya itu. Hampir saja Adit ingin memberikan sumpah serapan ke pada sang adik yang kini sudah berlari dan menutup pintu dengan keras.

"Brak!!!" Bunyi pintu yang tadi di tutup oleh sang adik. Kini Adit membuka laptop nya kembali dan mengetik sesuatu.

JANGAN LUPA VOTE AND COMEN GYUS!!!!
TUNGGU VOTE AND COMEN YG BANYAK BIAR BISA AKU PUBLIKASI IN CERITA SELANJUTNYA GYUSS!!

ALVANO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang