Part 44

281 27 10
                                    

"Bagaimana kau bisa berpikir untuk membuatku bahagia. Jika kebahagiaanku berusaha kau musnakan"

(LUCAS DOMINIC JOSEPHINE)


Jarak bukanlah halangan dan waktu bukanlah tentang kapan 'aku kamu' menjadi 'kita'

  (ATHIFA HUMAIRA KHAIRUNNISA)

*
*
*
🌼Happy reading🌼

‍‍‍‍Helicopter itu mendarat di Helipart rumah sakit. Lucas langsung berlari saat helicopter miliknya mendarat dengan sempurna

"Bertahanlah" bisik Lucas.

Dokter dan suster segera membantu Lucas saat melihatnya. Maira dibawa keruangan VVIP yang harga dan fasilitas nya lengkap.

"Ingat! Kau harus menyelamatkannya atau rumah sakit ini tidak akan pernah buka" ucap Lucas dengan emosi.

"Baik tuan" kata dokter itu

"Tenangkan dirimu sir" ucap Arthur

"Apa katamu? Tenang? Kau menyuruhku tenang itu sangat MUSTAHIL! Maira ku sedang tidak berdaya saat ini, kau tau itu". Lucas meneteskan air matanya. Arthur membawanya duduk di kursi yang berada didepan ruangan maira.

"Nona maira akan sedih saat melihatmu seperti ini tuan"

"Kesedihannya tidak lebih besar dariku" Lucas bangkit "Aku akan membalas semua perbuatannya. Eviliyaouglu kau akan tewas! Aku LUCAS DOMINIC JOSEPHINE , tidak akan pernah membuatmu dan seluruh keturunanmu merasa tenang"

Ya Tuhan bagaimana ini, batin arthur

Dokter terus berusaha di dalam sana. Ia mengarahkan semua dokter lainnya untuk menyelamatkan maira. Selang-selang mulai dipasang di beberapa titik tubuh dan wajah maira. Lucas yang berada di ruang tunggu terus memanjatkan doa untuk kesembuhan wanita yang dicintainya.

'Bertahanlah sayang, bertahanlah untukku. Jangan tinggalkan aku seperti ini. Aku yakin padamu kau akan selamat. Sweet heart, aku mencintaimu. Te Amo baby'

***

    Keesokan harinya...

Jet pribadi Lucas sudah mendarat dengan baik. Kedua orang tua maira langsung diarahkan ke helicopter Lucas untuk menuju rumah sakit. Wajah cemas dan kesedihan mereka terlihat jelas di wajah mereka yang tak lagi muda.

"Tenanglah.. maira kita akan baik-baik saja" ayah terus menenangkan ibu maira yang terus sedih saat mendengar apanyang terjadi pada putrinya.

Ayahnya maira tidak dapat menyalahkan siapapun. Ia jelas ingin menyalahkan Lucas karna tidak menjaga putrinya tapi dia sendiri tidak megitu mengenali Lucas. Ia hanya mengenali ludwiq dan mereka juga memang sudah dekat.

Orang tua maira langsung berlari saat helicopter itu mendarat. Tanpa aba-aba mereka langsung pergi untuk mencari ruangan putri mereka

"Ruang VVIP atas nama nona maira". Bodyguard Lucas langsung membawa orangtua maira menuju ruangan maira dirawat.

Lucas duduk di samping maira sambil menggenggam tangannya. Maira belum sadar. Dokter mengatakan kalau maira mengalami pendarahan yang serius.

Pintu terbuka dan memperlihatkan kedua orangtua maira. Lucas berdiri dan ingin menyambut kedua orang maira. Tapi_

       Bukkkk

Sebuah pukulan mulus menghantam pipi kiri Lucas. Lucas memegang ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar itu. Kemudian ia memegang kerah baju Lucas sehingga membuatnya berdiri tegak

       Bukkkk

Satu pukulan lagi kembali menghantam Lucas. "Aku percaya pada kalian keluarga Josephine untuk menjaga putriku. Sekarang lihat!! Ini kah balasan kalian padanya. Putiku sedang tidak berdaya saat ini, dan itu semua GARA-GARA KALIAN"

Lucas menabrak kursi dibelakangnya. Lucas terjatuh menghantam lantai yang dingin. Ia tidak ingin melawan orangtua maira. Semua ini juga karna salahnya. Dia gagal menjaga putri mereka. Lucas merasa gagal menjaga wanita yang dicintainya. Dan ia yakin kalau maira akan sangat membencinya. Lucas tidak bisa menerima kenyataan kalau ia akan dibenci oleh maira. Ia harus menelan kepahitan kalau maira akan pergi dari hidupnya.

Ayahnya maira luluh kelantai sambil menangis. "I'm so sorry. Aku gagal menjaga putri kalian. Bunuh aku! Karna aku tidak pantas untuk putri kalian. Bunuh aku!!"

"Disaat putri kami seperti ini kau baru minta maaf? Apa maafmu bisa mengembalikan putri kami seperti semula? Membunuhmu bukan cara kami untuk membalasmu"

Ayah maira bangkit dan mengusap wajahnya yang basah. "Biarkan kami pergi membawa putri kami. Jangan cari dia dan berbahagialah dengan hidupmu?"

"Kau akan memisahkan kami? Bagaimana bisa kau memisahkan kami?"

"Apapun akan kulakukan agar putri kami bahagia"

"Kebahagiaannya adalah aku. Dan kebahagiaanku adalah dia" Kata Lucas. "Bagaimana bisa kau memisahkan dua insan yang saling mencintai. Aku mencintainya dan begitu juga sebaliknya. Jadi, jangan pisahkan kami"

"Kau tidak punya hak untuk mengaturku. Lupakan maira dan jangan cari dia lagi. Kalau kau ingin dia bahagia dan selamat, kau harus lupakan dia"

Dewi mendekat dan menepuk pundak suaminya. "Redakan emosimu. Tidak baik mengambil tindakan dengan emosi"

"Ma ini tentang anak kita. Lihat!! Wajah polosnya kini sudah memucat. Putri kita tidak seperti dulu. Dan semua ini gara-gara dia". Dia memegang pundak istrinya. "Percayalah padaku. Anak kita akan bahagia tanpa pria bajingan ini"

Apakah kebahagiaan itu dari perpisahan? Apakah kebahagiaannya membuat diriku harus pergi. Bagaimana bisa jika kebahagiaan itu harus membuat kita kehilangan seseorang... Tidak ada yang namanya kebahagiaan. Semua itu hanya kesedihan. Airmata akan terus mengalir untuk rasa kesedihan atas kehilangan dan bukan bahagia. Ingatlah!! Pergi bukanlah jalan terbaik. Dan berpisah bukanlah akhir dari sebuah kisah cinta..

Lucas melihat wanita yang dicintainya itu pergi. Ia tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Orangtua maira bahkan sudah membencinya. Tapi, apakah ia harus pasrah? Tidak!! Ini adalah awal sesungguhnya dari kisah mereka.

'Aku akan kembali. Aku akan kembali padamu dan membawamu kepadaku'.

Arthur memegang pundak Lucas dari belakang. Ia bisa merasakan apa yang Lucas rasakan hari ini. Ia akan kembali merasakan ditinggalkan untuk kedua kalinya.

"Apa tuan akan melepasnya?"

Lucas menatap helikopter yang akan segera lepas landas itu. "Apa menurutmu aku akan melepasnya?" Arthur menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak akan pernah melepasnya. Dia sudah pernah meninggalkan ku. Apa kau tau, dia sangat suka meninggalkanku" air mata Lucas mengenang di pelupuk matanya. "Dia ingin aku kembali untuk memperjuangkannya. Dan aku akan memperjuangkan cinta kami"

Arthur menepuk pundak tuannya. "Aku percaya dengan cinta kalian. Perjuanganmu akan membawamu padanya"

Setelah itu, helikopter itu lepas landas membawa wanita yang dicintainya. 'Te Amo baby girl'

👉GIVE ME YOUR VOTE & COMMENT 👈

📚Thanks for reading 📚

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang