Part 38

1.1K 77 11
                                    


Happy reading😊

‍‍‍Lucas membuka kedua matanya dan dia juga dapat merasakan sinar matahari masuk kedalam kamarnya. Matanya menyipit menatap jendela kamar miliknya. Tatapannya kosong lurus kedepan. Lucas membayangkan kejadian pesta tadi malam. 'Benarkah aku bertemu maira?'. Lucas melihat kedua telapak tangannya dan seketika ia tersenyum

Pintu terbuka tapi lucas tetap tidak membalikkan badannya. Dia yakin kalau itu pasti arthur yang membawakannya sarapan atau yang lainnya. Lucas tetap tidak mau berbalik dan melihat siapa yang masuk kedalam kamarnya

Maira meletakkan nampan berisi makanan di atas nakas. Maira membuatnya khusus makanan itu untuk lucas tapi pria itu bahkan tidak berbalik melihatnya

Ehemm, maira berdehem tapi pria itu bahkan tetap bersikekeh untuk tidak berbalik malah dia tetap menatap lurus keluar jendela

"Arthur, kau bisa meletakkan makanannya di atas nakas" ucap lucas dengan suara khas bangun tidur. Maira mendengar lucas menghembuskan nafas kasar

"Arthur, apa tadi malam itu mimpi?" Tanya lucas. Maira tetap diam tidak menjawab pertanyaan lucas

"Maira datang kepesta itu dan aku... aku berdansa dengannya" maira tertegun, lucas mengangkat kedua telapak tangannya "Aku bahkan memeluk gadis yang sudah membuatku gila selama 4 tahun ini. Arthur aku sangat bahagia. Aku..." ucapan lucas terhenti karna dia membalikkan badannya. Lucas melihat seorang wanita berusia 23 tahun itu menatapnya sambil tersenyum. Senyum yang dirindukannya selama 3 tahun ini

"Maira" gumamnya. Lucas bangkit dari kasur tapi kepalanya terasa pusing. Mungkin efek alkohol yang diminumnya tadi malam saat di pesta. Maira segera menghampiri lucas dan membantunya untuk kembali duduk di kasur

"Maira" panggilnya sekali lagi

"Ya, sir" jawab maira sambil tersenyum. Lucas memeluk maira sangat erat. Lucas berjanji kalau dia tidak akan kehilangan maira untuk kedua kalinya

"Kau- kau disini? Bagaimana bisa? Apa aku sedang bermimpi?" Lucas menampar pipinya sendiri tapi yang didapatnya hanyalah rasa sakit. Maira memegang kedua tangan lucas dan menggenggamnya "Aku beneran disini, sir" ucap maira. Lucas kembali memeluknya dan mengusap kepala maira dengan lembut. Maira juga membalas dengan mengusap punggung tegas pria itu

"Aku senang kau disini" gumamnya.

Maira tersenyum dan hendak bangkit tapi lucas mencekal lengannya "Kumohon jangan pergi" pinta lucas.

Maira kembali duduk disampingnya dan mengusap punggung tangan pria itu "Aku hanya ingin mengambil sarapanmu, sir. Aku sudah memasaknya untukmu". Lucas melepas cekalan tangannya walau dengan sangat berat. Maira memutari kasur berukuran king size itu dan membawa nampan berisi beberapa masakan khas Indonesia. Maira sudah mempelajari beberapa resep dari mamanya dan dia yakin kalau hasilnya enak.

Maira mengambil sendok dan mengambil nasi beserta lauknya dan memesukkan makanan itu kemulut lucas. Lucas membuka mulutnya dan tetap menatap maira. Lucas masih tidak percaya kalau gadisnya ada dimansionnya bahkan dikamarnya.

"Sir, jangan menatapku seperti itu" gumam maira. Lucas tertawa. Ini tawa yang maira rindukan selama 3 tahun ini dari seorang lucas

"Bagaimana kau berada disini?" Tanya lucas. "Bukankah kau takut berhadapan dengaku?" Lanjutnya.

Maira meletakkan sendok digenggamannya dan menatap lucas. "Ceritanya panjang" jawabku singkat. Aku kembali mengambil sendok dan ingin menyuapinya tapi lucas menghentikan pergerakannya

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang