Part 23

996 77 3
                                    

Bahagiamu adalah hadiah terindah untukku
  Senyummu bagai sebuah anugrah bagiku
Akan ku relakan semuanya agar kau selalu
                          bisa bersamaku

             ( LUCAS DOMINIC JOSEPHINE )

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Berdiri di balkon di bawah langit malam adalah waktu yang pas untuk saat ini. Hembusan angin malam yang menerpa tubuh seorang pria bak dewa yunani tersebut tak membuatnya merasa dingin. Rasa dingin tak sebanding dengan rasa pedulinya terhadap seorang gadis yang mulai memasuki hidupnya.

Takut? Tidak!! Itu semua hanya omong kosong. Ia hanya cemas jika ia lalai dalam melindungi gadisnya.

Gadisnya? Maira? Mungkin begitu. Karna hanya gadis itu yang masuk dalam hidupnya saat ini. Dan maira adalah wanita pertama yang sudah menempati posisi khusus di dalam hidup lucas.

Arthur baru memberinya kabar bila ada yang membututi mereka ke cochem. Saat ini mereka dalam pelindungan yang kurang ketat. Maka dari itu lucas merasa cemas bila ia gagal melindungi gadisnya. Tidak ada kata takut dalam hidup seorang lucas. Yang ia perlukan hanya pengawasan ketat untuk maira

Suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan. Lucas tau bila itu maira, gadisnya. Pintu kamar terbuka secara perlahan memperlihatkan seorang gadis berhijab yang sedang gugup.

             Lucas pov

"Selamat malam sir, Apa kau sudah tidur?"

Aku membalikkan tubuhku untuk memastikan bila itu adalah maira. Aku bisa melihat kegugupannya saat memasuki kamarku

"Kenapa kau belum tidur?" Pertanyaan yang sama kuberikan padanya. Dan ya, dia semakin gugup karna itu

Dia hanya diam sejenak kemudian menjawab "Aku tidak bisa tidur"

Aku melangkahkan kakiku kearahnya. Pandanganku tak lepas darinya dan mampu membuatnya semakin gugup. Kamar yang gelap dan pencahayaan dari sinar bulan ku yakini kalau dia sudah sangat gugub. Terbukti karna dia tidak berani menatapku.

Aku terus melangkahkan kakiku dan mengunci pergerakannya di pintu yang berada di belakangnya. Aku memajukan wajahku dan memegang dagunya untuk melihat wajah gugup dan cantik gadisku. Jika ada seseorang yang melihat kami pasti orang itu akan mengira kalau kami sedang berciuman.

Aku memerhatikan wajahnya dan membuatku otomatis tertawa. Wajahnya sangat polos seperti seorang baby yang lucu.

"Apa yang sedang kau pikirkan di dalam kepala cantikmu itu huh?" Tanyaku sambil mencubit pipinya "Apa kau pikir aku akan melakukan hal yang tidak tidak denganmu?"

"Aku tidak berpikiran sejauh itu" balasnya sambil memanyunkan bibirnya

"Baguslah, jangan pikirkan hal kotor itu. Biarkan berjalan sesuai rencananya".

"Kenapa kau belum tidur sir?"

"Kenapa kau sendiri belum tidur" pertanyaan yang sama kembali ku lontarkan padanya

"Aku sudah mengatakannya kalau aku belum mengantuk"

"Benarkah?" Maira hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

"Kalau begitu sini biar aku tidurkan" ucapku dengan nada santai. Aku tidak betul betul menyatakannya. Aku hanya ingin meledek maira karna menurutku dia sangat lucu kalau sudah marah

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang