Part 11

1.5K 80 0
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Sebuah motor sport terparkir indah di mansion Lucas Dominic Josephine. Erkan memegang tangan maira agar mempermudah maira untuk turun dari motornya

"Setelah ini langsung mandi agar kau tidak demam. Tadi bajumu basah dan kau kedinginan jadi segera bersihkan dirimu dan jangan lupa makan aku tau kau pasti lapar." Ucap erkan khawatir sambil tersenyum.

"Baiklah. Kakak juga harus berhati hati membawa motornya. Jangan mengebut."

Tanpa mereka sadari seseorang sedang memerhatikan mereka. Lucas dia sedang berdiri di pintu utama mansion sambil memerhatikan erkan dan maira.

"Eheemm" Lucas berdehem dan membuat maira kaget. Pasalnya maira tidak tau kalau Lucas sudah kembali karna Arthur tidak memberi taunya.

"Jam berapa sekarang maira? Kenapa kau baru pulang? Kemana saja kamu?" Tanya lucas bertubi tubi membuat maira bingung harus menjawab apa

"Aku tadi menjemput dan mengantar maira pulang. Tapi, aku membawanya ke taman kota. Setelah itu hujan deras dan membuat kami menunggu sampai hujannya reda. Aku tidak ingin maira sakit jika kami harus menerobos hujan yang deras itu" jawab erkan

"Aku tidak bertanya denganmu jadi kau tidak perlu repot-repot menjawabku. Lagian kau yang membuat maira sakit karna membawanya pulang sangat malam" ucap lucas ketus

"Cepat masuk dan bersihkan dirimu!" Ucapnya dengan nada memerintah. Maira pun mengikuti perintah lucas untuk menyuruhnya masuk ke dalam. Tapi maira tidak pergi ke kamarnya melainkan ke jendela untuk melihat pembicaraan mereka

"Jauhi maira!" ucap lucas dengan nada perintah setelah maira masuk ke dalam mansion

"Selama maira belum memiliki orang yang spesial aku berhak mendekati ataupun memilikinya" jawab erkan dengan seringai licik

"Aku sudah memperingatkanmu. Tapi ingat Mr.Eviliyaoglu! Aku tidak akan membiarkanmu mendekati maira ataupun memilikinya... she is mine!" Ucap lucas. Lucas masuk kedalam mansionnya dan meninggalkan erkan berdiri di teras mansionnya.

Sejak kapan Lucas mengklaim kalau maira hanya miliknya. Lucas tidak percaya akan wanita ataupun cinta. Wanita hanya menginginkan hartanya saja bukan dirinya. Wanita hanya mencintai uang, bagi mereka uang adalah segalanya.

'Apa yang sedang mereka bicarakan? Apa harus seserius ini? Mr.Lucas sepertinya sangat membenci kak erkan' batin maira. Maira sedang melamun di dekat jendela sambil mengamati dua pria yang sepertinya sedang terlihat saling membenci

"Apa kau suka menguping pembicaraan orang maira?" Ucap lucas ditelinga maira. Sejak kapan lucas berada disini?.

"Apa yang sedang kau lakukan maira?"

"A-aku.. hanya.." ucap maira terbata.

"Mengintip dan menguping pembicaraan kami"

"Enggh... bukan begitu sir! Aku harus pergi ke kamar" ucap maira dengan wajah pucat karna ketahuan sedang menguping pembicaraan lucas dengan erkan

Lucas menarik tangan maira dan mengunci pergerakannya di tembok. Seringai nakal lucas muncul dan membuat maira semakin pucat dan panik harus melakukan apa

"M-Mr.Lucas! Apa yang ingin kau lakukan?" ucap maira panik

Lucas menunjukkan seringai nakalnya yang membuat maira bergidik ngeri melihat Lucas. Namun setelah itu lucas tertawa yang membuat maira semakin bingung dengan sikap lucas 'ada apa dengan pria ini?'

"Kau sangat lucu dengan ekspresi tadi" ucap lucas dengan ketawa yang memenuhi mansion.

"Sir! Kau membuatku panik. Aku mengira kau tadi sedang sakit jiwa" ucap maira kesal

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang