Part 42

588 50 10
                                    

Hujan menelan semua kenangan ...
Hantaman jiwa melebur menjadi kenangan. Tetes demi tetes menembus gemuruhnya angin ...
Hati yang terasa dingin,
Terdampar di mustika jiwa

***


‍‍‍‍‍‍‍‍‍Sinar matahari pagi masuk dari cela-cela jendela kamar hotel. Maira turun dari tempat tidurnya dan merapikan piyama tidur yang dikenakannya. Suara bel berbunyi dan maira segera mengambil kerudungnya dan membuka pintu.

"Maaf nona saya disuruh Mr.Lucas untuk memberikan ini kepada anda"

"Thank you. Tapi dimana pria itu?"

"Mr.Lucas sedang pergi keluar untuk menemui seseorang. Kalau begitu saya permisi dulu"

"Baiklah"

Maira menutup pintu dan segera membuka amplop berwarna putih yang membuatnya begitu penasaran.

Good morning baby girl, aku harap tidurmu malam ini sangat nyeyak. Dalam hitungan kurang dari 1 menit setelah kau membuka amplop ini, akan ada seseorang yang akan membawakan sesuatu untukmu. Ikuti semuanya sayang. Aku mencintaimu

       Ting tongg

Suara bel berbunyi kembali membuatnya merasa heran. Sama seperti yang tertulis disurat dalam hitungan kurang dari 1 menit bel akan berbunyi. Pria itu juga begitu memaksanya. Dasar Lucas

Maira membuka pintu dan menerima sebuah botak yang berukuran tidak terlalu besar. Pria itu tidak mengatakan apapun. Setelah memberikannya sebuah kotak dan sebuket bunga pria itu langsung pergi.

Maira meletakkan kotak itu diatas meja dan membuka sebuah kertas kecil yang ada didalam buket.

'Mawar putih untuk kekasihku yang cantik'. Yahhh begitulah isi suratnya

Maira membuka kotak berwarna coklat tersebut. Dia sangat kaget karna didalam kotak tersebut berisikan sebuah gaun.

"Wow so beautiful" maira mengambil gaun tersebut dan bercermin "Cantik sekali" maira sangat memuji gaun itu.

Setelah itu, dia bergegas ke kamar mandi dan memakai gaun pemberian Lucas yang sangat cantik. Saat maira membuka pintu dia dikejutkan dengan beberapa orang wanita dan peralatan make up yang sudah tertata rapi dimeja rias

"Who are you?" tanya Maira.

"Saya mika dan saya yang ditugaskan Mr.Lucas untuk mendandani anda"

"Apa itu harus?"

"Ya tentu saja" Mika melihat jam tangannya "Waktu kita tidak banyak nona". Mika langsung menarik tangan Maira dan duduk didepan meja rias. Mereka mulai beraksi dan siap mengubah wajahnya yang entah akan menjadi apa. Dia hanya berharap mereka tidak mengubah wajahnya menjadi lebih buruk.

Lucas melihat arloji yang melingkar ditangannya. "Apa perempuan memerlukan waktu yang lama untuk berdandan".

"Bersabarlah tuan. Para wanita memang seperti itu kalau soal mempercantik diri" kata arthur.

Ngomong-ngomong soal arthur, pria itu datang ke Turki saat Lucas menyuruhnya untuk segera menemuinya. Dia yakin kalau Erkan bajingan itu merencanakan sesuatu jadi dia terpaksa untuk membawa arthur dan beberapa bodyguardnya.

"Telphone mika apakah gadisku sudah selesai. Aku sangat merindukan Maira" Arthur yang melihat Lucas yang sedari tadi frustasi tersenyum kecil karna melihat tuannya seperti anak-anak labil. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetik satu nama.

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang