Part 03

2.4K 162 2
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍           "Cinta tidak berlaku di hidupku!!"

             ( Lucas Dominic Josephine )

Lucas berjalan di lorong kampus dengan suasana yang tak dapat di tebak. Sampai ujung lorong yang tampak sepi dia melihat seseorang yang sedang dibully oleh temannya.

'Bukankah dia gadis tadi?' Batinku

"Dasar bitch! Setelah kau mendekati Erkan berani beraninya kamu mendekati Mr.Lucas!"
Ucapnya dengan menaikkan sedikit nadanya

"Berapa juta dollar kamu dibayar untuk merayu Mr.lucas huh? Owh.. atau jangan jangan kamu pernah tidur dengan Mr.Lucas"

Lucas sempat kaget karna dirinya yang dilibatkan dalam perdebatan tersebut.

"Tidak! Aku sama sekali tidak mengenal Mr.Lucas aku tidak pernah bertemu dengannya. Ini adalah kali pertama aku bertemu dengannya. Aku tadi ke perpustakaan hanya untuk mengambil buku, buku tersebut berada di rak paling atas. Aku tidak sampai mengambilnya jadi aku memanjat rak tersebut namun aku kehilangan keseimbangan dan aku terjatuh kemudian Mr.Lucas menangkapku. Hanya itu saja" jelas maira dengan air mata yang sudah membendung dan siap untuk jatuh

"Kau memanjat rak tersebut dan kau membuat dirimu terjatuh agar Mr.Lucas menangkapmu. Atau kau sudah melihat Mr.Lucas makanya kau memanjat dan berakting jatuh dari rak. Heee.. aktingmu sangat murahan, bitch!" Ucapnya sambil meninggalkan maira sendirian di lorong tersebut

Setelah meyakinkan margaret menghilang dibalik tembok. Saat itu juga air matanya jatuh maira sudah tidak sanggup dengan semua hinaan yang dilontarkan oleh margaret. Maira selalu ingat dengan tujuannya ke kampus ini, yaitu mewujutkan impiannya yaitu menjadi seorang pelukis terkenal

Maira menjatuhkan dirinya kelantai yang dingin dan menumpahkan seluru tangisnya. Tempat itu cukup sepi sehingga dia bisa menumpahkan seluruh air matanya

"Seperti ini kah takdirku, seperti ini kah kehidupanku. Ya allah, kapan aku terhindar dari semua ini. Aku sudah tidak sanggup, aku tidak kuat seperti yang engkau lihat ya allah" ungkapnya disela tangisnya

Maira menangis terisak isak. Maira terhanyut dengan tangisnya sampai ia tidak sadar bahwa seseorang sedang memperhatikannya

"Sudahlah jangan menangis. Hapus air matamu itu, tidak usah menangisi masalah yang ada" ucapnya sambil memberikan sapu tangannya kepada maira

"Mr.Lucas! Aku tidak menangis" jawab maira berusaha menghapus air matanya

"Ternyata kamu tidak pandai berbohong" ucap lukas sambil terkekeh kecil

"Matamu merah dan pipimu basah. Apakah itu bukan menangis namanya?" Lanjutnya

Maira hanya menunduk karna tidak mampu melihat wajah Lucas

"Jangan menunduk seperti itu kalau diajak bicara, itu tidak baik"

"Maafkan aku Mr.Lucas"

"Apa tidak ada kata selain 'maaf', dari tadi kamu hanya mengucapkan maaf"

Maira hanya diam saja karna bingung harus mengucapkan apa

"Ayo ikut aku"

"Kemana Mr.Lucas? Aku tidak ingin membuat masalah baru dengan ikut dengan anda" ucapku

"Tidak akan ada masalah baru jika kau mau menurutiku"

"Tapi..." Mr.Lucas sudah menarik tanganku sebelum aku menyelesaikan ucapanku

Two Owners One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang